Surya Paloh bantah kumpulkan kandidat Cawapres Jokowi
Ketua Umum NasDem Surya Paloh membantah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh tersebut ke tempatnya. Menurut dia, para tokoh itu hadir untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa ABN.
Partai NasDem menggelar kuliah umum untuk Akademi Bela Negara (ABN) partainya pada hari ini, Senin (16/7). Di mana yang mengisi materinya adalah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Berdasarkan pantuan di lapangan, turut hadir tokoh-tokoh yang disebut masuk dalam kandidat Cawapres Jokowi. Ada pun yang hadir adalah Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua Umum Golkar Airlangga, bahkan hadir mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh membantah sengaja menghadirkan tokoh-tokoh tersebut ke tempatnya. Menurut dia, para tokoh itu hadir untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa ABN.
"Untuk anak-anak muda kita (mahasiswa ABN). Calon-calon pemimpin bangsa menghadiri acara ini. Kalian lihat sendiri getaran motivasi anak-anak muda ini. Ada Bapak Presiden pasti bangga. Presiden hadir, tokoh-tokoh hadir, mereka senang sekali ya. Kenangan yang indah untuk hidup mereka nanti," kata Surya Paloh di Kampus ABN NasDem, Jakarta, Senin (16/7).
Mahfud MD dan TGB ©Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra
Soal hadirnya TGB, dia pun menjelaskan, hanya sekalian mengundangnya saat kemarin bertemu. "Tuan Guru Bajang kebetulan kemarin ketemu saya, sekalian saya bilang ada acara itu di NasDem, lebih dari satu kali saya bertemu," ungkapnya.
Meski demikian, Surya tak menampik nama-nama tersebut bisa saja diusung oleh partainya. Namun, dirinya mengingatkan semuanya diserahkan kepada Jokowi.
"Bisa jadi (NasDem mendukung). Tapi kan masalahnya ini kita tidak kesana (menentukan Cawapres Jokowi). Kita sepakat tetap menegaskan itu hak prerogatif dari Bapak Presiden," tukasnya.
Menurut dia, partainya terus mengarahkan agar Jokowi yang memilih sendiri. Dengan harapan itulah pilihan yang terbaik.
"Sekarang kita mengarahkan itu sampai selesainya masalah itu. Itu prinsip yang harus ditaati. Sepenuhnya kita berikan hak pilihan yang terbaik Pak Jokowi, siapa yang pantas mendampingi beliau," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
'Logis Jokowi memasukkan nama Cak Imin ke kantongnya'
Golkar optimis Airlangga bakal dipilih Jokowi jadi cawapres
Mahfud MD bersyukur namanya disebut Jokowi masuk bursa Cawapres
TGB sebut siap tidaknya jadi cawapres Jokowi bisa dijawab kalau sudah ada kejelasan
Jokowi akui nama TGB, Mahfud MD & Airlangga Hartarto masuk daftar cawapresnya
Cawapres Jokowi diumumkan saat koalisi 'sebelah' deklarasi capres