Surya Paloh: Kekuasaan Harus Digunakan untuk Kehidupan Bernegara
Paloh menyebut awalnya penyelewengan hanya terjadi di level tertentu. Kini dapat disaksikan jelas terjadi hampir di semua level.
Menurut Surya Paloh, penyelewengan kekuasaan semakin nyata hari-hari ini.
Surya Paloh: Kekuasaan Harus Digunakan untuk Kehidupan Bernegara
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengutip pernyataan sejarawan Inggris Lord Acton bahwa kekuasaan cenderung akan korup, kekuasaan absolut cenderung korup secara absolut.
Ujaran tersebut sangat relevan dalam kondisi Indonesia saat ini.
"Seorang pemikir pernah menyatakan kekuasaan adalah power tends to corrupt and absolut power corrupt absolutely. Saya pikir ungkapan tersebut begitu berarti pada hari ini. Negeri kita ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, telah menimbulkan keprihatinan yang luar biasa terhadap kita semuanya warga negara bangsa ini," ujar Surya Paloh dalam pidato HUT ke-12 NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11).
- Surya Paloh soal Anaknya Jadi Cawapres: Lihat Dulu, Pantes Enggak?
- Sahroni Ungkap Suasana Surya Paloh Minta Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Kasus Korupsi di Kementan
- Surya Paloh Soal Cawapres Anies: Saya Tidak Pernah Menyatakan Tidak Setuju kepada AHY
- Surya Paloh: Saya Tahu Kenapa Airlangga Tak Dukung Anies, Saya Intip Apa Dia Gembira?
Menurutnya, penyelewengan kekuasaan semakin nyata hari-hari ini. Awalnya hanya terjadi di level tertentu. Kini dapat disaksikan jelas terjadi hampir di semua level.
"Awalnya kita melihat segala bentuk penyelewengan itu hanya berada di level tertentu. Namun semakin ke sini kita semakin menyaksikan hampir-hampir di semua level," ujar Surya Paloh.
Kekuasaan dalam falsafah Pancasila diberikan Tuhan melalui tangan rakyat melalui pemilu. Kekuasaan seharusnya digunakan dalam rangka kehidupan bernegara dan berbangsa yang baik.
"Gejala seperti itu sudah sedemikian memprihatinkan. Dalam falsafah pancasila kekuasaan itu jelas diberikan oleh Tuhan yang Maha esa melalui tangan-tangan rakyat melalui suatu mekanisme pemilihan Umum,” ujar Surya Paloh.
“Ketika kekuasaan itu sudah diraih maka itu harus digunakan dalam rangka membangun kehidupan bernegara dan berbangsa tentunya secara baik dan benar secara sehat dan tentu sekaligus yang bermartabat sebagaimana yang telah diamanatkan oleh konstitusi," sambungnya.
Penguasa Tidak Adil
Surya Paloh menuturkan, rakyat tidak bisa ditinggal diam ketika penguasa berlaku tidak adil demi kepentingan kelompoknya. Surya Paloh melihat terjadinya penyelewengan kekuasaan hari-hari belakangan.
"Kita semua bisa menerima untuk selalu menjadi rakyat jelata asalkan itu bersandar pada keadilan, sebaliknya kita tidak bisa tinggal diam ketika ada penguasa kekuasaan yang berlaku tidak adil demi kepentingan tertentu demi kepentingan kelompoknya," kata Surya Paloh.
Menurut Surya Paloh, rakyat bisa menerima kenyataan apapun, meski pahit dan getir asal lahir dari perilaku yang berdasarkan nilai keadilan, kepatutan dan kepantasan.
Namun, apabila ada ketidakadilan maka rakyat bakal terus menggugat negara dan penguasanya.
"Sebaliknya sejahtera apapun semakmur apapun suatu bangsa jika tidak ada keadilan di dalamnya maka gugatan demi gugatan lah yang akan terus datang silih berganti," tegas Surya Paloh.
Menurutnya keadilan merupakan nilai yang membimbing kehidupan manusia. Karena itu, dalam negara makmur pun tetap ada lembaga peradilan.
"Keadilan adalah rasa keadilan adalah spiritualisme keadilan adalah nilai yang senantiasa membimbing manusia pada hidup yang sesuai dengan sunatullah itulah mengapa di dalam negeri yang makmur dan sejahtera tetap ada lembaga peradilan itu itu karena keadilan bukan hanya tentang kemakmuran dan kesejahteraan saja," tegas Surya Paloh.