Susi Pudjiastuti mengaku tak pernah berniat jadi cawapres Jokowi
Presiden Jokowi tengah menggodok nama-nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang. Salah satu nama tokoh yang disebut-sebut masuk dalam daftar cawapres Jokowi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Namun, Susi menyatakan dirinya tak pernah berniat menjadi cawapres.
Presiden Jokowi tengah menggodok nama-nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang. Salah satu nama tokoh yang disebut-sebut masuk dalam daftar cawapres Jokowi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Namun, Susi menyatakan dirinya tak pernah berniat menjadi cawapres Jokowi.
"Tidak ada," ungkap Susi di kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7/2018).
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
Susi mengatakan yang memunculkan namanya sebagai cawapres Jokowi adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy. "Romi itu teman SMA saya, jadi mungkin dia enggak enakan aja, enggak masukin namaku," ucap Susi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)Romahurmuziy membeberkan 10 nama bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019. Nama-nama dengan berbagai latar belakang itu sebelumnya telah dibeberkan kepada para ketua umum partai pendukung Joko Widodo.
"Ke-10 nama sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Jokowi kemarin Selasa di Istana Bogor. Dari figur politisi ada nama Airlangga (Ketua Umum Golkar), ada nama Cak Imin (Muhaimin Iskandar) dan nama saya sendiri," kata Romahurmuziy di Kota Malang, Minggu 15 Juli 2017 lalu.
Sementara dari unsur ulama, kata Romahurmuziy, muncul nama KH Ma'ruf Amin dan Din Syamsudin. Sedangkan dari figur teknokrat muncul nama Sri Mulyanidan Susi Pudjiastuti. Kemudian dari figur akademisi muncul Mahfud MD, dari figur purnawirawan TNI muncul Moeldoko dan dari figur pengusaha muncul nama Chairul Tanjung.
"Insya Allah sesuai dengan pembicaraan saya dengan Pak Jokowi, Selasa kemarin calon wakil presiden Pak Jokowi tidak akan keluar dari 10 nama ini. Tentu ini sudah dishare kepada seluruh ketua-ketua umum partai yang saat ini sudah resmi mengusung Pak Jokowi," jelas pria yang akrab disapa Romi tersebut.
Dia menyebut, ada 6 partai politik yang sudah memastikan mendukung Jokowi di Pilpres 2019. Partai politik yang terakhir memastikan mendukung Joko Widodo adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar.
"Terakhir kemarin PKB," tukasnya.
Romi juga menegaskan, sejak awal seluruh parpol pengusung Joko Widodo termasuk PKB tidak mewajibkan kadernya menjadi cawapres. Begitupun dengan PPP seandainya nantinya tidak dipilih oleh Jokowi, pihaknya tetap akan menghargai dan legowo.
"Kita menghargai menghormati dan legowo. Karena itu adalah kewenangan Pak Jokowi yang nantinya akan menjadi end user dan yang kita butuhkan untuk memenangkan pertarungan 2019 ke depan dan menjaga irama kerja presiden sepanjang 5 tahun ke depan," pungkasnya.
Reporter: Hanz Jimenez
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Said Aqil masih berpotensi jadi Cawapres Jokowi
Sekjen Demokrat: TGB masih kader partai, tak ada sanksi
Jokowi akan pilih salah satu nama dari 10 cawapres ini
Airlangga hargai keinginan JK jika ingin dampingi Jokowi di 2019
Sibuk urus Caleg, koalisi Jokowi belum sempat rapat bahas Cawapres