Tak diajak koalisi Jokowi & Prabowo, PBB fokus Pileg 2019
Untuk itu, Yusril meminta kader PBB untuk fokus memenangkan PBB dalam Pileg 2019 mendatang. Harapannya agar PBB kembali eksis dan diperhitungkan oleh partai lain. Sehingga, dia mengimbau, dalam Pilpres jangan banyak menyita waktu karena tidak akan ada manfaat apapun diperoleh.
Dua pasangan, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melakukan pendaftaran sebagai bakal calon Presiden dan Wakil Presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sampai pendaftaran selesai, Partai Bulan Bintang (PBB) memutuskan tidak mendukung keduanya.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pihaknya tidak pernah diundang oleh kedua koalisi selama pembahasan capres dan cawapres. Untuk itu, dia menegaskan, tidak akan mendukung Jokowi atau pun Prabowo di Pilpres 2019.
-
Apa yang dikatakan oleh Yusril Ihza Mahendra terkait aturan presiden dalam kampanye? Guru besar hukum tata negara tersebut mengungkap bahwa Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Bagaimana Yusril Ihza Mahendra membantah berita tentang investigasi dugaan korupsi Prabowo Subianto? “Tidak ada penalti apapun kepada pemerintah RI akibat pembatalan itu,” jelasnya.Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu menambahkan, pemerintah Qatar memang menginginkan Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai, namun pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara kredit. “Sebab itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech. Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelin dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,” tegas Yusril.
-
Kenapa Yusril mempertanyakan status Bambang Widjojanto? Kami patut mempertanyakan status Pak Bambang Widjojanto sendiri. Beliau itu kan tersangka, P21 dilimpahkan ke kejaksaan, di-deponer status beliau itu lagi. Apa sekarang ini? Tersangka selamanya, seumur hidup tersangka," kata Yusril di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4).
-
Kapan Yurika dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri? Diungkap dari unggahan akun Instagram @reelspolisi beberapa waktu lalu, Yurika diketahui baru saja resmi dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri.
-
Kenapa YPP SCTV-Indosiar membantu Chairul? YPP SCTV-Indosiar hadir buat anak-anak seperti Chairul, karena kepedulian kita harapan mereka.
-
Bagaimana Yulia Zubir menghibur penonton di Open Mic Merdeka? “Pernah ada undangan di mana bapak diharapkan kasih sambutan tiba - tiba tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain jadi saya dioperkan menggantikan bapak,” kata Yulia.
"Seluruh kader saya minta fokus ke Pileg agar PBB memperoleh suara di atas 4 persen dan kembali eksis di DPR. Baik Jokowi maupun Prabowo tidak pernah mengajak PBB untuk mendukung mereka. Kalau mereka sendiri tidak pernah mengajak kita untuk mendukung mereka, untuk apa kita capek2 mendukung salah satu dari mereka," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/8).
Dia mengungkapkan, PBB tidak punya kursi di DPR, hanya punya suara sah secara nasional. Sehingga, pengamat hukum tata negara ini menilai wajar jika kubu Prabowo dan Jokowi tidak mengajak PBB melakukan koalisi.
"Mereka tidak mengajak PBB itu wajar saja karena kita tidak punya kursi di DPR sekarang. Untuk Pemilu 2019 pun, menurut hitungan lembaga-lembaga survei PBB diduga takkan lolos presidential threshold 4 persen. Karena itu, kedua pasangan Capres/Cawapres tidak memperhitungkan kita," ujarnya.
Untuk itu, Yusril meminta kader PBB untuk fokus memenangkan PBB dalam Pileg 2019 mendatang. Harapannya agar PBB kembali eksis dan diperhitungkan oleh partai lain. Sehingga, dia mengimbau, dalam Pilpres jangan banyak menyita waktu karena tidak akan ada manfaat apapun diperoleh.
"Kalau orang lain menganggap kita tidak penting, janganlah kita GR (percaya diri) merasa diri kita penting. Kita tidak perlu menjadi seperti orang menderita sakit jiwa merasa diri kita penting dan besar (megalomania), padahal kenyataannya kita tidak seperti itu," tutupnya.
Baca juga:
Profil Ma'ruf Amin, asam garam sang kiai di panggung politik
Deretan pimpinan parpol pendukung dampingi Prabowo-Sandiaga ke KPU
PPP yakin Ma'ruf Amin bisa redam massa 212 di Pilpres 2019
Bela elektabilitas Sandiaga, PKS ungkap kemenangan di DKI kalahkan Ahok
Demokrat soal SBY tak antar Prabowo: Supaya wajah di KPU keren AHY yang datang