Tak henti kritik Jokowi, Fadli sebut 2015 masa prihatin nasional
Kenaikan harga BBM, TDL hingga bencana yang dihadapi rakyat membuat Fadli Zon merasa prihatin.
Pergantian tahun baru selalu dirayakan dengan pesta kembang api dan hiburan lainnya. Wakil Ketua DPR Fadli Zon berpesan, sudah sepatutnya pergantian tahun baru dihadapi bangsa Indonesia dengan rasa prihatin atas situasi nasional yang tengah dihadapi selama ini.
"Namun pada saat bersamaan sebaiknya kita juga patut prihatin atas situasi nasional yang tengah dan akan dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Di berbagai sektor kita patut prihatin," kata Fadli kepada wartawan, Jakarta, Rabu (31/12).
Fadli menambahkan, rakyat Indonesia saat ini tengah dihadapkan dengan kondisi yang memprihatinkan. Misalnya di tengah masyarakat dunia menikmati penurunan harga BBM karena harga minyak dunia turun, masyarakat Indonesia justru mengalami nasib sebaliknya. Walaupun per Januari 2015, pemerintah menurunkan harga premium yang awalnya Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter.
"Harga BBM naik 30 persen. Harga-harga kebutuhan pokok dan transportasi juga naik. Di sisi lain, pendapatan masyarakat tidak mengalami perbaikan, Daya beli masyarakat turun," jelas Fadli.
"Masyarakat terbebani biaya BBM, harga sembako dan harga kebutuhan lainnya. Kondisi ekonomi makro kita juga mengkhawatirkan. Nilai rupiah semakin melemah. Saat ini masih berada di atas Rp 12.500 per US Dolar. Belum jelas kapan rupiah kembali bisa menguat," imbuhnya.
Kemudian belum lagi rakyat dibebani tarif dasar listrik untuk pengguna 1.300 watt yang direncanakan akan naik per Januari 2015. Selain sebagai dampak langsung kenaikan harga BBM, Pemerintah memandang pengguna 1.300 watt sudah termasuk kelompok masyarakat mewah.
"Padahal kebanyakan konsumen 1.300 watt adalah kelas menengah ke bawah, migrasi dari 900 watt. Jika TDL jadi dinaikkan, maka ini menjadi kado awal tahun bagi rakyat," tegasnya.
Selain itu, tambah Fadli, saat ini bangsa Indonesia juga tengah berduka atas musibah jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 yang memakan banyak korban. Baru ditemukan sejumlah jenazah korban, dan kini masih terus dilakukan tahap evakuasi korban.
"Atas situasi ini, kiranya tahun 2015 ini perlu kita hadapi dengan rasa prihatin. Jangan sampai kita larut dalam suka cita namun lupa bahwa masih banyak masalah yang dihadapi bangsa ini," tandasnya.