Demokrat klaim JK tak tolak duet dengan AHY, tapi punya rencana lain
JK, menurut Rachland, sebenarnya mengapresiasi aspirasi kader untuk mengusungnya menjadi calon presiden bersama AHY sebagai cawapresnya. Namun, JK tidak berminat maju menjadi capres karena mengikuti pihak keluarga keberatan.
Partai Demokrat menyanggah Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak wacana duet dengan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengklaim JK memiliki rencana lain dalam dinamika politik nasional.
"Dari percakapan langsung dengan beliau, kami menyimpulkan beliau memiliki rencana lain bagi perubahan politik Indonesia, dimana Partai Demokrat bisa memiliki peran strategis yang sama," kata Rachland kepada merdeka.com, Kamis (5/7).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
JK, menurut Rachland, sebenarnya mengapresiasi aspirasi kader untuk mengusungnya menjadi calon presiden bersama AHY sebagai cawapresnya. Namun, JK tidak berminat maju menjadi capres karena mengikuti pihak keluarga keberatan.
"Pak JK mengutamakan pendapat keluarga yang berkeberatan beliau kembali maju dalam kontestasi Pilpres," ungkapnya.
Meski demikian, JK diklaim juga mengakui AHY adalah figur potensial yang layak dipertimbangkan menjadi cawapres.
"Sebaliknya, Pak JK justru sangat mengapresiasi aspirasi sejumlah kader Partai Demokrat pada beliau," klaimnya.
Dalam beberapa pekan ke depan, kata Rachland, publik tengah menunggu kejutan baru terkait opsi capres-cawapres yang akan diusung partai politik di Pemilu Serentak 2019.
Diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berulang kali menegaskan sikapnya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kali ini, di tengah gencarnya wacana Partai Demokrat menjodohkannya dengan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), JK juga disebut-sebut telah bersikap.
JK dikabarkan sudah menolak tawaran Partai Demokrat untuk bersanding bersama AHY. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Penasihat Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi. Dia mengatakan, JK sudah menyampaikan langsung kepada partai Demokrat.
"Tidak, dia sudah tolak, dia enggak mau, sudah kasih tahu ke Demokrat dia tidak lagi," kata Sofjan.
Baca juga:
Politisi NasDem puji kepiawaian JK bisa mesra dengan Anies
'JK layak jadi king maker, kalau sama Anies cuma cinlok'
Politikus PKS duga kedekatan JK - Anies strategi politik Jokowi
Ketum PAN soal kedekatan JK dan Anies: Tunggu saja nanti
Politisi Golkar yakin JK tetap dorong Airlangga jadi cawapres Jokowi