Tanda-tanda Abraham Samad cawapres Jokowi
Jokowi mensyaratkan cawapresnya harus tahu hukum dan ekonomi.
Abraham Samad disebut-sebut bakal menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) dari PDI Perjuangan. Jokowi menyebut, orang yang bakal mendampinginya adalah dari Makassar. Sejauh ini, bila dilihat dari pernyataan Jokowi orang tersebut mengarah pada ketua KPK Abraham Samad dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Kalau bisa ahli hukum yang tahu ekonomi," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Sinyal yang diberikan Jokowi itu pun akhirnya ditanggapi oleh Abraham Samad. Pria yang memulai karirnya sebagai konsultan hukum ini pun kembali memberikan sinyal, kalau dirinya akan maju sebagai bakal calon wakil presiden. Dia mengaku akan mempertimbangkan tawaran tersebut dan meminta waktu guna memikirkan hal tersebut.
"Sebagai manusia biasa, manusia beragama kita tidak mampu menolak takdir, Begitu pula kita tidak mampu mengatur takdir. Saya sudah tanya pimpinan KPK yang lain enggak ada masalah, berikan saya waktu salat Istikharah," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Berikut tanda-tanda Abraham Samad jadi cawapres Jokowi
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Komunikasi batin
Abraham Samad memiliki hubungan tidak biasa dengan calon presiden PDI Perjuangan Jokowi. Komunikasi pun dilakukan dengan cara yang tidak biasa.
"Saya sudah komunikasi, komunikasi batin dengan beliau," tutur Abraham di sela-sela Rapimnas LDII di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (15/5).
Abraham mengatakan, sebagai makhluk beragama dirinya tidak bisa menolak takdir. Begitu pun soal jabatan yang akan diemban kelak.
"Sebagai manusia, kita tidak bisa menolak takdirnya," kata Abraham.
Banyak orang hebat di KPK
Abraham Samad nampaknya tidak bisa menyembunyikan kegalauannya dengan tawaran salah satu tokoh partai politik (parpol) yang bakal mengusungnya menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 9 April 2014 mendatang.
Saat ditanya apakah benar dirinya ditawari cawapres oleh Jokowi, Abraham tak menjawab. Abraham justru merendah masih banyak pimpinan-pimpinan KPK yang lebih hebat darinya.
"Di KPK banyak orang hebatnya seperti Pak BW, BM, Zul, Adnan Pandu. Para Penyidik semua hebat-hebat kalau saya ini orang biasa-biasa saja," ujarnya.
Topik pilihan: PDIP | Anggota DPR Terpilih | Koalisi Pilpres 2014
PDIP sebut chemistry dengan jokowi
Jokowi telah mengungkap dua nama yang menjadi cawapresnya di pilpres 9 Juli nanti. JK dan Abraham Samad menjadi dua nama yang dibidik Jokowi.
Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari mengapresiasi nama Abraham yang masuk dan digadang menjadi cawapres Jokowi. Menurut dia, Abraham sosok muda yang punya chemistry dengan Jokowi.
"Muda, paham pemberantasan korupsi, chemistry dengan Jokowi nyambung," kata Eva kepada merdeka.com, Senin (12/5).
Eva yakin, penunjukan Abraham sebagai cawapres Jokowi tidak membuat penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi di KPK menjadi tidak kondusif. Dia menilai, Abraham justru akan mempercepat pemberantasan korupsi jika resmi didaulat menjadi cawapres Jokowi.
"Justru akan mempercepat, karena dia pengalaman," tegas Anggota Komisi III DPR ini.
Topik pilihan: PDIP | Anggota DPR Terpilih | Koalisi Pilpres 2014
Cocok dengan visi revolusi mental Jokowi
Jokowi pernah membuat tulisan berjudul 'Revolusi Mental' di surat kabar nasional, pada hari Sabtu (10/5) lalu. Dalam tulisannya ini, Jokowi seakan kembali memberikan sinyal bahwa cawapres yang mendampingi dirinya adalah ketua KPK Abraham Samad.
Di dalam tulisannya, Jokowi lebih mementingkan paradigma, mindset, atau budaya politik dalam rangka pembangunan bangsa (nation building), ketimbang kemajuan di bidang ekonomi. Jokowi menyebut Indonesia saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup berarti.
"Ekonomi semakin berkembang dan masyarakat banyak yang bertambah makmur. Bank Dunia bulan Mei ini mengatakan ekonomi Indonesia sudah masuk 10 besar dunia, jauh lebih awal dari perkiraan pemerintah SBY yang memprediksi baru terjadi tahun 2025," kata Jokowi.
Sebaliknya, menurut Jokowi, perombakan institusi yang salah satunya membawa kemajuan ekonomi pasca reformasi, belum mampu merombak sifat manusia Indonesia.
"Nation building tidak mungkin maju kalau sekadar mengandalkan perombakan institusional tanpa melakukan perombakan manusianya atau sifat mereka yang menjalankan sistem ini. Sehebat apa pun kelembagaan yang kita ciptakan, selama ia ditangani oleh manusia dengan salah kaprah tidak akan membawa kesejahteraan," tulis Jokowi.
Sosok Samad yang masih baru dan tidak memiliki hubungan masa lalu sepertinya cocok dengan cita-cita Jokowi tersebut. Apalagi kegalakannya memberantas korupsi selama menjadi Ketua KPK, mungkin bisa menjadi modal untuk memulai revolusi. Ya, revolusi mental.