Temuan Tim Pengkajian: Elektabilitas Golkar merosot juga karena Ahok
Temuan Tim Pengkajian: Elektabilitas Golkar merosot juga karena Ahok. Ketua Tim Pengkajian Yorrys Raweyai mengatakan, pihaknya telah memanggil Litbang Kompas, SMRC dan LSI untuk melihat tren elektabilitas Golkar. Hasilnya memang elektabilitas Golkar menurun.
Partai Golkar membentuk tim pengkajian untuk mengetahui alasan elektabilitas partai merosot. Ada dua alasan utama, pertama soal penetapan tersangka Setya Novanto di kasus e-KTP. Kemudian, karena dukungan Golkar terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketua Tim Pengkajian Yorrys Raweyai mengatakan, pihaknya telah memanggil Litbang Kompas, SMRC dan LSI untuk melihat tren elektabilitas Golkar. Hasilnya memang elektabilitas Golkar menurun.
"Jadi begini, kan kalau kita lihat sejak bulan Mei sampai bulan Agusutus kemarin itu tren penurunan terus terjadi. Kita lihat macam Litbang Kompas 7,1 persen, SMRC 9 persen, LSI 10 persen. Tapi hampir semua masih pada batas margin error kurang lebih sama," kata Yorrys saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/9).
Selanjutnya, tren menurun juga dicari alasannya. Rupanya ada dua alasan penurunan elektabilitas Golkar.
"Kenapa sampai menurun, itu berbagai macam faktor ada pertama dukungan kepada Ahok, dampak dari Ahok 23 persen. Kemudian kedua penyelidikan e-KTP, tidak hanya khusus Novanto, dampaknya 49,7 persen," jelas Yorrys.
Di sisi lain, Yorrys juga melihat bahwa hingga saat ini Golkar tidak memiliki figur sentral yang bagus. Hal ini juga diyakini berdampak pada elektoral partai Golkar.
"Sehingga kita merekomendasikan untuk menonaktifkan ketua umum," tutur dia.