Timses Jokowi nilai RI bisa dimusuhi ASEAN jika setop impor
Calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto selalu menyoroti kebijakan impor pemerintah Jokowi. Bahkan Prabowo berjanji akan membenahi sistem impor jika terpilih jadi presiden di Pilpres 2019.
Calon presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto selalu menyoroti kebijakan impor pemerintah Jokowi. Bahkan Prabowo berjanji akan membenahi sistem impor jika terpilih jadi presiden di Pilpres 2019.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Arya Sinulingga menegaskan, hubungan antar negara ASEAN akan terganggu apabila Indonesia tiba-tiba melakukan setop impor.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, ekspor dan impor di kalangan negara ASEAN adalah sesuatu yang lumrah.
"Dan itu juga yang membuat mereka saling memberikan ketergantungan, kesalingtergantungan ekonomi, artinya saling support apa yang tidak dimiliki Indonesia akan kita ambil dari ASEAN, apa yang tidak dimiliki oleh negara-negara ASEAN akan dipenuhi Indonesia," ujar Arya di Jl. Cemara, Jakarta, Kamis (15/11).
Arya menjelaskan, Indonesia sendiri memiliki kapasitas ekspor yang cukup besar. Seperti misalnya ekspor mobil ke Filipina dan Malaysia.
Ia mengatakan, bisa dibayangkan akibatnya bila Indonesia mengambil sikap protektif terhadap hal itu. Apalagi, Indonesia sendiri juga mengandalkan pariwisatanya sebagai sumber devisa negara yang kedua.
"Bisa dibayangkan kalau kita protektif terhadap bangsa-bangsa di ASEAN, padahal banyak wisatawan sekarang ini dari bangsa-bangsa negara-negara ASEAN," tukas Arya.
Politikus Perindo ini menjelaskan, pertumbuhan Indonesia yang pesat dapat mengalami kesulitan bila sikap protektif terhadap ekspor dan impor dijalankan.
"Kemudian sikap-sikap permusuhan yang tidak begitu, tidak bersahabat dengan negara ASEAN, justru kita lihat ini bisa berbahaya bagi hubungan yang sangat baik selama ini yang dibawa oleh Indonesia," tuturnya.
Ia menegaskan, pemerintah Indonesia bisa saja berganti-ganti, namun negara Indonesia sendiri harus tetap menjadi negara yang menjaga tali persahabatan dengan ASEAN.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Megawati Tak Terima Persatuan Bangsa Diadudomba Demi Menangkan Pemilu
Sandiaga Janji pada SBY dan AHY untuk Bantu Besarkan Demokrat
Fahri Hamzah Nilai SBY dan Amien Rais Jangkar bagi Prabowo
Pertemuan Prabowo dan Anwar Ibrahim Bahas Masalah Ekonomi
Elektabilitas Ma'ruf naik, Sandiaga fokus perbaikan ekonomi warga Jakarta
Di Depan Kader PDIP, Megawati Curhat Dituding PKI Hingga Disumpahi Mati
Megawati: Prabowo Tak Pernah Menjelekkan Saya, Tapi Orang di Sekitarnya