Timses Jokowi Soal Dukungan Demokrat ke Prabowo Mengendur: Berarti Ada Problem
"Ada janji-janji tidak ditepati semua Capres dan Cawapres dari satu partai. Soal logistik, anggaran dana, itu juga problem mereka. Kemudian bahwa soal Pemilu serentak yang menguntungkan Capresnya dari partai tersebut," ungkap Usman.
Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong mengatakan pihaknya tidak mencari keuntungan dengan sikap Demokrat. Jika pun itu mendulang suara, menurut dia, hanya bersifat alami.
"Kalau menguntungkan itu proses alami. Bukan sengaja dibikin. Itu proses di sana, kami tidak mencampuri itu," kata Usman di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Dia menuturkan, jika melihat apa yang terjadi dengan Demokrat, artinya memang ada masalah di kubu Prabowo-Sandiaga. Diduga soal logistik dan hanya menguntungkan satu partai tertentu saja.
"Berarti ada problem di sana yang kita baca ada indikasi sejak awal. Ada janji-janji tidak ditepati semua Capres dan Cawapres dari satu partai. Soal logistik, anggaran dana, itu juga problem mereka. Kemudian bahwa soal Pemilu serentak yang menguntungkan Capresnya dari partai tersebut," ungkap Usman.
Menurut dia, masalah ini memang bukan hal yang baru. Bahkan sudah terlihat sebelum kampanye dimulai.
"Saya kira indikasi awal memang sudah terlihat kita," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra Klaim Hubungan dengan Demokrat Baik
Bantah Megawati, Gerindra Sebut Orang Sekeliling Prabowo Tidak Ada Kena OTT
Gerindra Klaim Demokrat Dapat Efek Ekor Jas karena Baju Biru Sandiaga
Kubu Rommy sebut PPP Muktamar Jakarta Tak Punya Landasan Hukum, Cuma Caper
Gelar Mukernas, PPP versi Muktamar Jakarta dukung Prabowo-Sandi
Koalisi Prabowo Tak Akur, Tim Jokowi Bakal Rebut Suara PAN, Demokrat dan PKS