Timses nilai Prabowo tak perlu minta maaf soal pidato 'Tampang Boyolali'
Tim Sukses pasangan Prabowo - Sandi mengaku enggan melakukannya. Mereka menganggap tidak ada yang salah dari pidato Prabowo di hadapan pendukungnya di Boyolali pada Selasa (30/10).
Ribuan warga Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11) pagi menggelar aksi demonstrasi di Simpang Patung Kuda. Mereka meminta Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto minta maaf terkait pidato yang menyinggung 'tampang warga Boyolali'. Pidato itu dianggap telah menyinggung perasaan warga Boyolali.
Atas tuntutan warga tersebut, Tim Sukses pasangan Prabowo - Sandi mengaku enggan melakukannya. Mereka menganggap tidak ada yang salah dari pidato Prabowo di hadapan pendukungnya di Boyolali pada Selasa (30/10).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo Subianto pertama kali mencalonkan diri menjadi Capres? Pada tahun 2004, Ia memulai karier politiknya dengan mencalonkan diri sebagai Capres dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004.
"Kami telah mempelajari video tersebut secara utuh. Tidak ada yang salah dari pidato Pak Prabowo. Menurut saya (minta maaf) itu terlalu jauh. Yang disampaikan Pak Prabowo itu di forum internal para pendukung, para relawan, termasuk partai koalisi. Tidak ada satu pun yang datang itu tersinggung," ujar Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sriyanto Saputro di Solo, Minggu (4/11).
Sriyanto justru merasa aneh jika orang di luar forum tersebut justru terprovokasi. Doa menilai, video yang beredar di media sosial hingga menyulut kemarahan sebagian warga tersebut bukanlah versi lengkap.
"Kalau ada pihak lain yang tidak ada di situ, tapi karena terprovokasi oleh potongan video kan jadi aneh. Apa yang disampaikan Prabowo itu sangat tulus secara utuh," tukasnya.
Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono menuturkan, Prabowo sesungguhnya ingin menggambarkan kondisi ketimpangan dan kemiskinan di Indonesia. Menurutnya, kondisi tersebut mungkin saja bisa terjadi di Boyolali.
"Kami tentu punya definisi kesalahan. Saya yakin masyarakat Boyolali juga tahu membedakan mana yang menyinggung dan mana yang tidak," kata Ferry yang juga juru bicara BPN Prabowo-Sandi.
Menurut Ferry, kehadiran Prabowo ke Boyolali justru menunjukkan keinginan dan niat baiknya agar bisa bertatap muka serta mendengarkan aspirasi dari internal dan untuk kepentingan masyarakat Boyolali dan Jawa Tengah.
Baca juga:
Gerindra: Pidato Prabowo dipelintir, tak ada maksud merendahkan martabat Boyolali
Warga Boyolali dulu sering mengaku dari Solo, kini bangga dengan tanah kelahiran
Jokowi: Bapak Ibu saya dari Boyolali
Prabowo bingung guyonannya selalu dipersoalkan
Prabowo ungkap curhatan pengusaha RS di Semarang soal utang pemerintah Rp 110 M
Prabowo klaim berjuang untuk Pancasila tapi tak pernah teriak-teriak