TKN Klaim Ma'ruf Amin Bantu Pertahankan Suara Jokowi di Angka 50 Persen
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi, menilai kehadiran Ma'ruf Amin sebagai cawapres memberi dampak positif untuk elektabilitas Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya untuk menghilangkan label anti Islam hingga Jokowi bisa mempertahankan elektabilitas di angka 50 persen.
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi, menilai kehadiran Ma'ruf Amin sebagai cawapres memberi dampak positif untuk elektabilitas Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya untuk menghilangkan label anti Islam hingga Jokowi bisa mempertahankan elektabilitas di angka 50 persen.
"Namun dengan kehadiran Kiai Ma'ruf Amin, tudingan-tudingan tersebut bisa terbantahkan. Sehingga efeknya elektbikitas Jokowi tetap di atas 50 persen," kata Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Kamis (17/1).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Menurut Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini kehadiran Ma'ruf tidak harus selalu dikaitkan dengan keharusan kenaikan elektabilitas Jokowi. Padahal, kata dia, Ma'ruf memiliki peran penting dalam mempertahankan basis pemilih muslim bagi Jokowi di Pilpres 2019.
"Karena kalau bukan dengan Kiai Ma'ruf Amin maka isu SARA dan tudingan anti ulama dan anti islam akan terus dimainkan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, hasil Survei Charta Politika mengungkap Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin belum memberikan efek elektoral yang cukup signifikan untuk Calon Presidennya, Jokowi. Dalam survei itu dikatakan hanya Ma'ruf Amin baru menyumbang 0,2 persen untuk Jokowi.
"Kalau menurut saya sih, memang ada keterbatasan dari variabel personal branding. Dia tidak bisa dipaksakan jadi orang yang berbicara data ekonomi, berbicara milenial, dia adalah ulama yang memiliki segmen tersendiri," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya di kantornya, Menteng, Rabu (16/1).
Menurut dia, seharusnya Ma'ruf Amin tidak perlu diangkat ke permukaan secara tinggi. Cukup kata dia, difokuskan pasar-pasar seperti ulama-ulama, NU, dan berbagai pasar santri.
"Minimal bisa memperkuat barisan pemilih Islam dari Pak Jokowi, tetapi kalau memaksa dia jadi electoral di segmen-segmen yang luas itu jadi sulit. Malah berpotensi jadi bumerang," kata Yunarto.
Baca juga:
Cara Jokowi Tangkal Serangan Prabowo Soal Maraknya OTT KPK
Jawaban Jokowi Jika Dicecar Penyelesaian HAM dalam Debat Capres
Cara Kerja Juru Poles Jokowi-Ma'ruf Hadapi Debat Capres
Mengintip Juru 'Poles' Jokowi-Ma'ruf Jelang Debat Capres
Datangi Djakarta Theater, Jokowi Dikabarkan Lakukan Simulasi Debat Capres