TKN soal BPN Lapor Bawaslu: Apa Karena Kalah Kemudian Mencari Kesalahan?
TKN soal BPN Lapor Bawaslu: Apa Karena Kalah Kemudian Mencari Kesalahan?. Menurut Ace pelanggaran dalam pemilu perlu dibuktikan. Sehingga tidak menimbulkan penilaian yang subjektif.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mempertanyakan sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang baru melaporkan dugaan kecurangan Pilpres 2019 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Seharusnya, kata dia, pelaporan dilakukan sejak lama ketika menemukan bukti kecurangan pemilu.
"Jika proses kecurangan tersebut dilakukan jauh sebelum pelaksanaan pemilu, kenapa baru dilaporkan sekarang? Apa karena mereka sudah kalah kemudian mencari kesalahan? Lalau misalnya menemukan kecurangan ya jauh jauh hari disampaikan ke yang otoritas mendalami kecurangan itu," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/5).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Menurut Ace pelanggaran dalam pemilu perlu dibuktikan. Sehingga tidak menimbulkan penilaian yang subjektif.
"Bagi kami kecurangan itu harus juga dibuktikan dan yang membuktikannya itu kan bukan mereka sendiri. Kalau mereka sendiri yang mengatakan kecurangan tetapi perspektif mereka ya itu namanya subjektif sekali ya," ungkapnya.
Tambahnya, selama ini BPN juga tidak pernah membuktikan kemenangan yang telah diklaim. Padahal, lanjut Ace, hal itu juga harus dibuktikan kebenarannya.
"Sama istilah brutal ada enggak brutal itu di dalam UU. Pembuktian terhadap istilah terstruktur sistematis masif itu ada bukti bukti yang konkret, faktual," ucapnya.
"Kedua kalau misalnya ada satu dua kecurangan itu tinggal dibuktikan. tetapi apakah satu dua kecurangan di TPS itu kemudian bisa digeneralisir? sementara TPS yang ada jumlahnya 800ribu. Saya konsisten mengatakan itu halusinasi," tandasnya.
(mdk/eko)