TKN Soal Jokowi-Ma'ruf jadi Pemenang Pilpres 2019: Ini Kemenangan Rakyat
"Namun kami ingin tegaskan, bahwa pemilu hanyalah alat mencari pemimpin," ucap Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin bersyukur dengan pengumuman tersebut.
"Kami mensyukuri kemenangan ini. Inilah kemenangan rakyat. Namun kami ingin tegaskan, bahwa pemilu hanyalah alat mencari pemimpin," ucap Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, Selasa (21/5).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Hasto mengatakan kemenangan paslon 01 itu merupakan kemenangan dari seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan pilihan politik atau perbedaan lainnya.
"Pemimpin yang melekat dengan tanggung jawab bagi kemajuan seluruh negeri, seluruh warga Indonesia tanpa membeda-bedakan warga negara atas dasar pilihan politiknya, suku, agama, jenis kelamin, status sosial, karena semua warga negara adalah sama," jelasnya.
Selain itu, dia menyebut kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf akan menempatkan konsolidasi politik nasional dengan semangat rekonsiliasi, merangkul seluruh komponen bangsa.
"kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf akan menempatkan konsolidasi politik nasional dengan semangat rekonsiliasi, merangkul seluruh komponen bangsa, sesuai semangat Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda, yang menjadi penopang utama dalam proses menuju kemerdekaan Indonesia," ujar Hasto.
Hasto mengingatkan, Pemilu 2019 telah menunjukkan capaian peradaban demokrasi Indonesia sehingga pemilu berjalan demokratis dengan partisipasi rakyat yang begitu tinggi lebih dari 80 persen.
"Disinilah rakyat memberikan suaranya bagi kemajuan Indonesia Raya. Masyarakat yang lebih makmur dan lebih berkeadilan inilah yang dititipkan rakyat pada tanggal 17 April 2019 yang lalu. Selamat untuk seluruh rakyat Indonesia yang telah hadir sebagai benteng demokrasi Pancasila," tandas dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding mengaku bersyukur dengan hasil pemilu yang ditetapkan KPU. Menurut dia hasil ini menujukkan masyarakat merasa lebih baik jika dipimpin oleh Jokowi-Ma'ruf.
"Selisih ini cukup besar, menunjukkan mayoritas rakyat meyakini bahwa Indonesia akan lebih baik dipimpin Pak Jokowi," kata Karding saat dihubungi merdeka.com.
Karding mengatakan perjalanan memenangkan Jokowi-Ma'ruf cukup sulit. Sebab, kata dia, banyak sekali terpaan fitnah dan pemberitaan hoaks yang mengarah ke Jokowi.
Namun, lanjut Karding yang terpenting saat ini sudah bukan lagi hasil Pilpres 2019. Tetapi bagaimana cara menyatukan kembali Indonesia dari berbagai macam perbedaan pasca pilpres. Serta fokus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun kedepan.
"Mari kita memberi dukungan kepada beliau demi masa depan bangsa perbedaaan yang ada mari kita lebirkan dibawah persatuan Indonesia," ucapnya.
Diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf berhasil jadi pemenang Pilpres 2019 mengungguli rivalnya yakni pasangan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo-Sandiaga.
Pasangan nomor urut satu Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Pasangan nomor urut dua, 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional.
Pasangan calon nomor urut 01 unggul di 21 provinsi dan pasangan nomor urut 02 unggul di 13 provinsi. Data resmi itu telah disahkan, tertanggal Senin 20 Mei 2019, sekitar pukul 24.00 WIB.
21 Provinsi dimenangkan oleh paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf adalah Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Maluku, Gorontalo, dan Papua.
Kemudian, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Sulawesi Utara.
Sedangkan 13 provinsi sisanya, dimenangkan oleh paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Yaitu Bengkulu, Kalsel, Malut, Jambi, Sumsel, Sulteng, Sumbar, Banten, NTB, Aceh, Jabar, Sulsel, dan Riau.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Hasil Rekapitulasi KPU Jokowi Menang, Prabowo Pertimbangkan Gugat ke MK
KPU Nyatakan Jokowi Menang Pilpres, Kubu Prabowo Tolak Tanda Tangan
KPU Tetapkan Jokowi-Ma'ruf Sebagai Pemenang Pilpres 2019
Rekapitulasi KPU Selesai, Jokowi-Ma'ruf Menang di 21 Provinsi
Rekapitulasi Papua Selesai, Jokowi Menang Selisih 2.710.361 Suara