Tolak Jokowi 3 Periode, PKB Serukan Cak Imin-Anies untuk 2024
"Beberapa partai insya Allah siap mendukung (Cak Imin-Anies)," kata anggota DPR dari Fraksi PKB ini.
Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP PKB, Nasim Khan menolak wacana jabatan presiden 3 periode. Dia justru menyerukan pasangan Muhaimin Iskandar-Anies Baswedan untuk Pemilu 2024.
Nasim menegaskan sikap partainya tetap taat pada konstitusi amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyebut masa jabatan presiden hanya dua periode.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Apa yang diklaim dalam video tersebut tentang PKB dan Cak Imin? Sebuah video berdurasi 8 menit 10 detik beredar di platform YouTube dengan klaim Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak uang dengan nominal fantastis sebesar Rp4 triliun.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa alasan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman? "Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar," pungkasnya.
-
Mengapa Anies dan Cak Imin hadir di sidang perdana PHPU? Anies mengatakan dirinya akan menyampaikan sambutan awal sebelum sidang di mulai. Sehingga, dirinya dan Cak Imin hadir dalam sidang tersebut.
Hal ini menanggapi deklarasi Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024. Deklarasi ini diinisiasi oleh Pengamat Politik M Qodari.
"PKB ini partai yang taat konstitusi, di UUD kan jelas masa jabatan presiden hanya dua periode. Pak Jokowi juga sangat taat konstitusi, beliau dengan tegas menolak memperpanjang jabatan,” kata Nasim saat dihubungi, Senin (21/6).
Nasim lebih memilih menyuarakan pasangan sang ketum PKB, Cak Imin dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk pertarungan Pemilu 2024. Dia yakin, pasangan ini berpeluang menang, khusus bagi pemilih muslim.
“Tapi, kalau ditanya Pilpres 2024, cocoknya ya Cak Imin - Bang Anies. Saatnya bersatu untuk umat," kata Nasim.
Menurut Sekretaris Jenderal Majelis Pecinta Sholawat Nabi (Majelis Pesona) ini, pasangan Cak Imin - Anies sangat ideal dan berpotensi diusung Koalisi Partai politik di Senayan, baik yang berlatar belakang Religius maupun Nasionalis.
"Beberapa partai insya Allah siap mendukung (Cak Imin-Anies)," kata anggota DPR dari Fraksi PKB ini.
Nasim yakin pasangan Cak Imin-Anies bakal menang dengan mudah di Pilpres 2024. Indonesia bisa menjadi negara yang makmur, adil dan rakyatnya bakal sejahtera.
"Pasangan Pilpres 2024 untuk persatuan umat dan bangsa idealnya ya Gus Ami atau Cak Imin dan Bang Anis Baswedan, Insya Allah Indonesia akan menjadi negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur," ujarnya.
Nasim membeberkan alasan pasangan Cak Imin - Anies bisa menang dengan mudah di Pilpres 2024.
"Keduanya dalam beberapa survei selalu masuk 5 besar nasional. Akar rumputnya nyata, solid dan kelompok pemilihnya berbeda. Nah mereka jadi bisa saling melengkapi,” tutur dia.
©2021 Merdeka.com/istimewa
Kata Nasim, Cak Imin mewakili organisasi islam terbesar di Indonesia yakni Nahdhatul Ulama (NU). Sementara Anies Baswedan, kata dia, banyak dari kalangan Muhammadiyah dan organisasi islam lainnya.
“Mereka juga dekat dan bersahabat dengan para tokoh agama lain," ujar Nasim.
Nasim mengungkapkan, kalangan santri, kiai, ulama dan masyarakat pedesaan juga terus mendesak agar Ketua Umam PKB itu maju sebagai calon presiden di tahun 2024. Hal tersebut karena Cak Imin dianggap sebagai tokoh yang saat ini bisa merepresentasikan politik NU.
Menurut dia, warga NU baik yang struktural maupun yang kultural pasti akan memberikan amanah suaranya ke tokoh yang dianggap sebagai representasi NU.
Suara warga NU ini, tambah dia sangat menentukan, karena ada hampir 100 juta. Rinciannya, kalangan santri jumlahnya kurang lebih 15 juta. Ustaz lebih kurang 1 juta. Pondok pesantren berjumlah 35 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami yakin pasangan ini bisa menyatukan suara umat dan bangsa. Insya Allah rakyat solid mendukung Cak Imin - Bang Anies," katanya.
Pasangan Cak Imin - Anies, kata Nasim, merupakan figur muda yang bisa diterima semua kalangan, mulai dari kelompok religius atau nasionalis, generasi senior, milenial atau pun baby boomer, masyarakat pedesaan maupun perkotaan, pelaku usaha dan para pekerja.
"Cak Imin ini diterima semua kalangan, prestasi dan pengalamannya sangat luar biasa, beliau membangun karier politik dari bawah hingga akhirnya diberi amanah jadi Wakil MPR, pernah juga jadi wakil ketua DPR selama dua periode dan Menteri. Beliau sudah terbukti mampu menjadi komunikator handal lintas partai, lintas kelompok dan lintas konsolidasi, Bang Anies juga sudah terbukti mampu memimpin Jakarta dengan baik. Insya Alloh pasangan ini saling melengkapi," kata wakil rakyat asal Dapil III Jatim ini.
(mdk/rnd)