Dibantah Jokowi, Siapa yang Pertama Embuskan Isu Tiga Periode Presiden?
Jokowi meminta agar isu tersebut ditanyakan kepada sejumlah pihak, diantaranya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membantah tidak pernah meminta perpanjangan jabatan atau 3 periode sebagai kepala negara. Terlebih, hal itu dia minta kepada PDIP.
"Ini saya ulangi lagi, tidak pernah yang namanya saya meminta perpanjangan tiga periode kepada siapa pun," kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/12).
Bahkan, Jokowi meminta agar isu tersebut ditanyakan kepada sejumlah pihak, diantaranya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Diketahui, saat menjabat sebagai presiden, Jokowi masih tercatat sebagai kader PDIP.
"Tanyakan saja ke Bu Mega, Mbak Puan, tanyakan saja ke partai. Kapan, di mana, siapa yang saya utus, enggak pernah ada," ujar dia.
Dia pun meminta kepada siapa pun untuk tidak melontarkan pernyataan yang tidak jelas kebenarannya.
"Jangan mem-framing jahat seperti itu, enggak baik," tegas Jokowi.
Skenario Ubah Masa Jabatan Presiden
Wacana perpanjang masa jabatan presiden atau presiden tiga periode mencuat pada 2021. Kala itu mantan Ketua MPR Amien Rais, mengaku mencurigai adanya skenario yang ingin mengubah ketentuan dalam UUD 1945 soal masa jabatan presiden.
"Akankah kita biarkan, plotting rezim sekarang ini, akan memaksa masuknya pasal supaya bisa dipilih ketiga kalinya," kata Amien lewat akun Instagram pribadinya, pada Sabtu, 13 Maret 2021.
Namun, Jokowi bergerak cepat mendinginkan isu tersebut dengan membuat pernyataan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 15 Maret 2021.
Dalam tayangan tersebut, Jokowi menegaskan, dirinya tak niat dan tak menaruh minat menjabat 3 periode.
“Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode,” kata Jokowi.
Penundaan Pemilu 2024
Lagi-lagi isu wacana tiga periode mencuat pada 2022, saat itu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas melempar pernyataan untuk menunda pemilu 2024. Sebab, Indonesia dinilai belum siap karena baru saja terlepas dari Pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Jokowi kembali menyatakan patuh pada konstitusi. Di mana dalam Undang-Undang Dasar 1945 jabatan presiden hanya dua periode.
“Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi,” kata Jokowi, Jumat, 4 Maret 2022.
Bahkan, Jokowi kembali mengutarakan penolakan terhadap wacana presiden 3 periode maupun penundaan Pemilu 2024.
Jokowi melarang para menteri menebar wacana terkait hal itu. Pihaknya meminta para pembantunya untuk fokus bekerja.
Hal itu dia sampaikan kala memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Selasa, 5 April 2022.
“Jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi,” kata Jokowi.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, enggak," tegasnya.
PDIP Mengaku Menolak Permintaan Tiga Periode
Usai mereda, isu Jokowi meminta perpanjangan masa jabatan atau 3 periode sebagai kepala negara kembali diungkapkan Politikus PDIP Adian Napitupulu.
Namun, PDIP menolak permintaan tersebut dan hal itu menjadi awal mula terkuak memanasnya hubungan Jokowi dengan PDIP.
“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Oktober 2023.
pernyataan Adian juga dibenarkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Pihaknya menyebut permintaan itu, merupakan titipan 'Pak Lurah'. Sebagaimana diketahui, istilah 'Pak Lurah' sering dikaitkan dengan Jokowi.
Hasto mengatakan ketika itu dirinya bertemu dengan seorang menteri dan mengonfirmasi bahwa sikap ketua umum beberapa partai menyuarakan perpanjangan jabatan.
“Saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah,” kata Hasto di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2023.
Isu perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi 3 periode mulai meredup seiring berjalannya proses Pemilu 2024. Namun muncul lagi setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diusung sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto, yang bakal menjadi rivalnya PDIP.