Tommy Soeharto dan Partai Berkarya beri sinyal merapat ke koalisi Prabowo
Kehadiran Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto di acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang diadakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U), menjadi sinyal arah dukungan politik partai. Acara itu dihadiri Partai Gerindra, PAN, dan PKS.
Kehadiran Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto di acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang diadakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U), menjadi sinyal arah dukungan politik partai. Acara itu dihadiri Partai Gerindra, PAN, dan PKS.
"Kan ketua umum kami sudah memberikan sinyal sudah menghormati Ijtima Ulama dan para tokoh nasional. Akan tetapi gabungan koalisi itu hanya terjadi proses kimiawi yang sama, ada semacam chemistry yang sama," kata Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso di DPP Partai Berkarya, Jakarta Selatan, Jumat (3/8).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Berkarya memberi sinyal bakal merapat ke koalisi kubu Prabowo Subianto. Menurut Priyo, tidak tertutup kemungkinan partai besutan Tommy Soeharto ini bersatu dengan koalisi mantan Danjen Kopassus itu. Tentu saja selama masih ada kesamaan cara pandang kepemimpinan.
"Kalau chemisterynya tidak terjadi ya tidak akan terjadi, tapi arahnya ya sepertinya ya begitu lah. Tapi kalau nanti ternyata chemistry tidak terjadi ada hal ikhwal, kami kan partai yang bebas merdeka untuk menyampaikan pandangan tapi dipastikan kami menghormati Ijtima Ulama kemaren," ungkapnya.
Mantan politikus Partai Golkar ini juga memprediksi dua kubu di Pilpres 2019 akan mengumumkan cawapresnya di detik-detik terakhir pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak tanggal 4 hingga 10 Agustus. Pada masa itu juga Berkarya akan menentukan arah dukungannya di pemilihan orang nomor satu di Indonesia itu.
"Andaikata pada menit-menit terakhir itu MK tidak segagah berani maka pada saatnya kami akan ambil keputusan capres siapa yang akan kami usung. Secara resmi melalui mekanisme sah partai akan diumumkan oleh Pak Ketum," ucapnya.
Diketahui, dipembukaan Ijima Ulama pekan lalu GNPF mengundang petinggi partai mulai dari Prabowo Subianto, Tommy Soeharto, Amien Rais, hingga Salim Segaf Al-Jufri. Diijtima yang berlangsung selama dua hari itu, menghasilkan rekomendasi capres pilihan Ulama adalah Prabowo Subianto dengan cawapres Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
Baca juga:
PAN terima surat PA 212, diminta ikut rekomendasi Ijtima Ulama soal cawapres Prabowo
PUI Jabar deklarasikan Aher jadi cawapres Prabowo
Cak Imin akan ketemu kiai NU, PDIP yakin koalisi Jokowi solid
Taktik Jokowi umumkan Cawapres bikin kubu Prabowo bingung
Bantah Gerindra, PDIP tegaskan Jokowi belum umumkan cawapres bagian dari strategi
Jadi kandidat Cawapres Prabowo, AHY disarankan mulai berani kritik Jokowi