Tuding Kejaksaan konspirasi jatuhkan Setnov, Golkar siap 'perang'
Golkar juga menyatakan bakal melawan pihak-pihak yang terus menyudutkan Setya Novanto.
Kejaksaan Agung bersiap menetapkan tersangka atas kasus 'papa minta saham' yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengecam langkah Kejaksaan Agung ikut-ikutan mengusut kasus ini. Dalam pandangannya, campur tangan Kejaksaan Agung bagian dari konspirasi menjatuhkan Setya Novanto dari kursi Ketua DPR.
"Setya Novanto yang baru melakukan pertemuan dan serta merta ada konspirasi yang dilakukan penegak hukum untuk menghabisi Setya Novanto. Akan kita lawan itu," ujar Idrus di sela-sela diskusi yang diselenggarakan Fraksi Golkar, Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/12).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Bersamaan dengan itu, gelombang permintaan agar Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR semakin besar dan datang dari berbagai arah. Idrus Marham menilai, tak adil jika Setya Novanto mundur setelah muncul banyak desakan. Sebab, pejabat negara juga banyak yang tidak mundur meski sudah didesak turun dari jabatannya.
"Karena sudah tahu semua proses-proses politik kita selama ini tidak sehat terlihat. Ada banyak oknum politik di eksekutif yang nyata-nyata pelanggaran tapi oknum penegak hukum tak berikan reaksi berlebihan," kata Idrus.
Dia juga heran dengan sikap Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono yang ikut-ikutan meminta Setya Novanto mundur. Apalagi Agung menyarankan dilakukan kocok ulang pimpinan DPR untuk mengganti Setya Novanto.
"Agung Laksono tidak layak secara konstitusional mengajukan itu. Karena kepengurusannya sudah tidak sah dan dibatalkan MA. Dan karena itu yang dilakukan itu menjadi berlebihan. Kita tidak terima. Kita lawan itu," ucapnya.
Baca juga:
Junimart Girsang: Saya katakan harus panggil Riza!
Kahar Muzakir: Pelapor Sudirman saksinya Maroef, apa urusannya Riza?
Kejagung akan tetap tersangka permufakatan jahat 'Papa minta Saham'
Junimart sebut tanpa rekaman asli, pertemuan Setnov sudah bukti kuat
Fahri sebut hak angket DPR bisa bongkar borok Freeport & Sudirman