Tudingan keras Ruhut ke Anies-Sandi kerap bermain SARA di Pilgub DKI
Tudingan keras Ruhut ke Anies-Sandi kerap bermain SARA di Pilgub DKI. Anies membantah tudingan Ruhut tersebut. Anies mengatakan, tak pernah melakukan SARA sebab dalam setiap kampanyenya selalu fokus pada penajaman visi misi dan program kerja.
Putaran dua Pilgub DKI mulai memanas sejak kampanye resmi dibuka KPU pada Selasa (7/3) kemarin. Sindiran pedas kian kental terasa dilakukan dua kandidat gubernur dan wakil gubernur maupun tim sukses antar masing-masing pasangan.
Sindiran pertama dilakukan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat terkait masalah tawuran di ibu kota. Anies menilai masalah tawuran merupakan tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Anies awalnya enggan berkomentar terkait peristiwa itu. Namun awak media pun mendesaknya untuk menghadirkan solusi mengatasi itu. Anies akhirnya menjawab. Dia mengatakan, tawuran terjadi karena warga tak memiliki kesibukan alias pengangguran.
"Ketika kita memiliki kesibukan maka kita akan konsentrasi pada kesibukan itu. Karenanya pengangguran itu menjadi latar belakang yang membuat berbagai masalah muncul. Jadi bukan hanya tawuran," kata Anies.
Anies juga menyindir tim sukses Ahok-Djarot yang menyatakan pasangan petahana akan mengembalikan ingatan warga mengenai kinerja keduanya selama dua tahun menjabat di Jakarta. Survei di Median menunjukkan 73,5 persen warga Jakarta puas dengan kinerja petahana.
Menurut Anies, kepuasan warga DKI itu merupakan program Pemprov DKI yang minim terobosan. Anies mengklaim tingkat kepuasan warga Jakarta akan lebih tinggi bila menjalankan berbagai terobosan baru di Jakarta.
"Wong program terobosan minim saja 70 persen puas," kata Anies di rumahnya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).
Sindiran Anies itu ditanggapi keras timses Ahok-Djarot. Juru bicara pasangan Ahok Djarot, Ruhut Sitompul menyinggung pasangan Anies-Sandi yang kerap membawa isu agama saat melakukan kampanye.
"Kalau kau mau kampanye seperti Anies ngatain agama kita enggak gitu bos. Kita penuh dengan kesantunan, lihat karya nyata," kata Ruhut saat dihubungi, Jakarta, Kamis (8/3).
Ruhut juga membantah bila Ahok-Djarot belum melakukan kampanye memasuki hari ketiga masa kampanye. Menurutnya, kampanye tidak selalu harus dipertontonkan ke media dan terpenting tim pemenangan dan Ahok-Djarot terus bekerja keras memenangkan pilkada.
Politikus Demokrat ini bahkan menuding hasil dua lembaga survei mengenai elektabilitas Ahok-Djarot merupakan efek kampanye SARA yang kerap dilakukan Anies-Sandi. Dari hasil lembaga survei Median dan LSI Denny JA, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot berada di bawah Anies-Sandi.
"Kita mengalir saja. Kita enggak lain di mulut lain di hati. Kita fakta kok. Kalau mereka kan enggak, ada SARA enggak ada SARA, tapi setiap hari kerjanya SARA," kata Ruhut.
Meski kalah di survei, Ruhut mengaku pihaknya akan terus bekerja untuk memenangkan Ahok-Djarot di Pilgub DKI putaran II nanti. Sebab, dirinya yakin bakal membawa pasangan nomor urut 2 itu unggul dari pesaingnya.
"Kami senang kok liat survei itu, enggak ada masalah. Kita mengalir, kau tunggu nanti kita menang," tegasnya.
Ruhut menambahkan, timnya akan bekerja dengan cara elegan dan tidak akan menjatuhkan pasangan lainnya. Baik tim atau Ahok-Djarot akan memperlihatkan bukti bukan janji.
"Kita enggak mau kampanye seperti itu. Kita elegan enggak mau jelek-jelekan, kita bukan pencitraan," ucapnya. "Kita memberikan bukti. Bukti yang sudah baik kita bikin lebih baik. Istilah kawan saya, marilah kami didukung oleh orang cerdas," kata Ruhut.
Anies membantah tudingan Ruhut tersebut. Anies mengatakan, tak pernah melakukan SARA sebab dalam setiap kampanyenya selalu fokus pada penajaman visi misi dan program kerja.
"Alhamdulillah kampanye kita selalu konsentrasi pada lapangan pekerjaan, pendidikan dan juga kebutuhan pokok," kata Anies di Gedung Dewan Dakwah, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/3).
Anies pun menegaskan kalau dirinya hanya fokus pada pesan-pesan politik yang demikian tanpa mengaitkan isu-isu seperti yang dituduhkan Ruhut. "Kita akan terus pada pesan-pesan itu. Menurut saya kita fokus terhadap itu saja," pungkasnya.
Baca juga:
Anies Baswedan tegaskan dana kampanye putaran II di bawah aturan KPU
Bantah diganti Sekjen PDIP, Prasetio tegaskan masih ketua tim Ahok
Ini kata Anies dituduh Ruhut kampanye selalu bawa isu agama
Jaga TPS, 10.000 relawan Ahok-Djarot dilatih bela diri
Ketua KPU DKI hadiri rapat internal Tim Pemenangan Ahok-Djarot
Ahok gelar rapat internal dengan partai pendukung
Tak mau diliput, Ahok sambangi warga yang sakit di Jatinegara
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.