Tunggu Jokowi deklarasi, Gerindra ingin hargai incumbent
Sandiaga mengatakan, hal tersebut merupakan bentuk menghargai kepada pemerintah. Apalagi sebagai petahana, Jokowi telah memiliki pertimbangan yang matang.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menjelaskan alasan partai yang dipimpin Prabowo Subianto akan mendeklarasikan calon Presiden dan Wakil Presiden usai kubu incumbent, Joko Widodo mengumumkan pasangannya.
Sandiaga mengatakan, hal tersebut merupakan bentuk menghargai kepada pemerintah. Apalagi sebagai petahana, Jokowi telah memiliki pertimbangan yang matang.
-
Apa pesan Sandiaga Uno untuk para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Kenapa Sandiaga bilang bahwa Ganjar mirip Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
"Sebetulnya kita menghargai Pak Jokowi. Dan setelah mengambil keputusan itu, tentunya dengan harapan mitra koalisi kita juga sudah siap untuk melangkah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/6).
Untuk itu, dia mengungkapkan, menjadi pertimbangan Partai Gerindra untuk menentukan langkah selanjutnya sebelumnya pendeklarasian.
"Dan kita akan membentuk tentunya koalisi yang lebih solid lagi dengan fokus di bidang ekonomi dan lapangan pekerjaan. Itu menjadi salah satu yang akan kita garisbawahi ke depan," jelasnya.
Sandiaga juga tidak menampik pendeklarasian belakangan merupakan bentuk strategi dalam Pilpres 2019. Dia beralasan sebagai petahana pasti sudah memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
"Karena kan pemerintah yang sedang berkuasa. Incumbent dan tentunya memiliki confident yang lebih jelas untuk memasuki tahap-tahap ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan partainya akan segera mendeklarasikan calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun deklarasi itu baru dilakukan setelah ada pengumuman dari bakal calon presiden petahana, Joko Widodo atau Jokowi.
"Kan jelas dari statement Pak Prabowo bahwa akan mendeklarasikan setelah Pak Jokowi mendeklarasikan wapresnya. Kalau saya sih acuannya kata Pak Prabowo," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dibantah Demokrat, ini jawaban Sandiaga Uno soal pesan titipan SBY
Gerindra segera kaji duet Prabowo-Chairul Tanjung untuk Pilpres 2019
Tantang Jokowi, Fadli Zon diminta fokus soal pencapresan Prabowo saja
KPU desak MK segera putuskan gugatan presidential threshold
Menimbang Cawapres ideal buat Jokowi, dari profesional atau parpol?