Update Banjir Bandang Ternate: Pengungsi Capai 187 Orang, 18 Meninggal Dunia
Pengungsi banjir bandang Ternate mencapai 187 orang telah ditempatkan di lokasi pengungsian di SMKN 4 Kota Ternate.
Posko Tanggap Darurat bencana banjir bandang Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, menyatakan saat ini pengungsi mencapai 187 orang telah ditempatkan di lokasi pengungsian di SMKN 4 Kota Ternate.
"Untuk pengungsi 187 orang telah disediakan tenaga medis maupun dapur umum, sehingga berbagai kebutuhan akan tetap terpenuhi," kata Tim Posko Tanggap Darurat Banjir Rua Ternate Mayor Inf Rudin Sidangoli saat menggelar konferensi pers di Ternate, Selasa.
- Update Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang: Satu Meninggal Dunia dan 28 Orang Luka-Luka
- Update Kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Perahu setelah Pemdaman 30 Jam
- Update Korban Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
- Update Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar: 50 Orang Tewas dan 3.396 Jiwa Mengungsi
Bahkan, kata Rudin yang juga Pasi Ops Kodim 1501 Ternate ini, pihaknya menyiapkan pelayanan yang maksimal mulai dari kebutuhan makan hingga perawatan.
Sedangkan, untuk pelaksanaan pencarian korban pada hari ketiga baru menemukan dua korban dan dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI Biddokkes Polda Maluku Utara didapati bahwa kedua korban adalah Azzana (5 tahun) dan Awana (65 tahun).
"Pencarian tidak ada kendala, karena kondisi cuaca yang bagus dan alat-alat yang digunakan tidak mengalami masalah hingga pukul 18.00 Wit," katanya.
Saat ini, kata dia, keluarga korban bencana banjir bandang Rua meminta petugas melakukan pencarian di sekitar penemuan dua jenazah tersebut.
Sebelumnya Polda Maluku Utara menyatakan telah menemukan 18 korban dan dua orang korban lainnya pada pencarian hari ketiga.
"Di hari ketiga evakuasi tim SAR gabungan telah menemukan dua orang korban jiwa yang sempat dinyatakan hilang, sehingga total 18 korban jiwa sudah berhasil dievakuasi dan 1 korban masih dalam pencarian," kata Kabid Humas Polda Maluku Utara Kombes Pol Bambang Suharyono.
Pihaknya telah menerjunkan anjing pelacak K-9 untuk membantu proses pencarian korban yang masih hilang.
Di tempat terpisah Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman menambahkan sesuai rencana awal operasi difokuskan di wilayah sektor 1-C dan proses penentuan lokasi ini setelah sebelumnya dideteksi oleh K-9 atau anjing pelacak. Setelah K-9 melakukan deteksi, kata dia, dilanjutkan dengan penggalian material dengan menggunakan alat berat.
Kedua jenazah yang ditemukan pada hari ketiga pencarian tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoerie Ternate untuk diidentifikasi.
"Dengan demikian, berdasarkan laporan orang hilang, tinggal menyisakan satu orang lagi yakni nenek korban. Total korban meninggal yang ditemukan dari hari pertama hingga hari ketiga berjumlah 18 orang," ujar Fathur Rahman.
Berdasarkan data korban meninggal dunia yang telah yakni Ila Abas (49 tahun), Riyandi Rismon (26 tahun), Rafka Rismon (10 tahun), Roman Djais (41 tahun), Tarisa Cahya Ramadhan (22 tahun), Amir Taib (52 tahun), Aminah Hasan (30 tahun), Dirga Amir (13 tahun), Asifa Amir (11 tahun), Dilan Amir (5 tahun), Aburizal Iksan (13 tahun), Hasyim M Djan (55 tahun), Hajijah Utuh (52 tahun), Siti Hasyim (22 tahun), Farah Hasyim (19 tahun), Wan Abdullah (58 tahun) serta Azzana Roman (5 tahun) Awana Alimudin (64 tahun) yang baru ditemukan pada Selasa (27/8).
Sedangkan, satu korban yang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian yakni Minanti Musa (39 tahun) masih dilakukan pencarian.