Usai bertemu Prabowo, permintaan Ical cawapres menguat
"Ada permintaan dari tingkat I, tapi belum ada jawaban. Secara organisatoris beliau tidak bisa memutuskan pribadi."
Isu Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) bakal turun kasta menjadi cawapres semakin santer terdengar. Hal ini semakin menguat pascapertemuan antara Ical dan Capres Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengaku sudah mendengar ada beberapa DPD tingkat I Golkar yang ingin Ical jadi cawapres. Namun sejauh ini, kata dia, belum ada jawaban atas aspirasi itu dari Ical sendiri.
"Katanya ada permintaan dari tingkat I, tapi belum ada jawaban. Secara organisatoris beliau tidak bisa memutuskan secara pribadi. Karena harus melalui rapimnas, pertengahan Mei," ujar Yorrys saat dihubungi, Jumat (2/5).
Menurut dia, sebagai aspirasi Ical harus mendengarkan hal tersebut. Dia meminta agar Ical merespons permintaan DPD tingkat provinsi itu saat di rapimnas nanti.
"Saya pikir wacana di internal itu, beliau harus respons di Rapimnas," imbuhnya.
Yorrys salah satu orang yang mengkritik pencapresan Ical selama ini. Dia menilai, kritik penting untuk Ical dan ia hanya berfikir realistis dalam menghadapi pilpres nanti.
"Kita kan dulu yang melakukan otokritik, harus objektif, rasional dan realistis. Tapi itu harus melalui rapimnnas. Saya pikir Golkar sudah melakukan komunikasi-komunikasi yang cukup intens DPD I, DPD II, ormas sayap, untuk mensikapi dinamika politik," kata dia.
Apalagi hasil pemilu legislatif yang di luar target dari Partai Golkar, Yorrys berpandangan, wajar jika Ical mendengar aspirasi kader di rapimnas nanti. Ical, kata dia, juga harus mendengarkan aspirasi sayap partai.
"Secara demokratis ini akan berkembang di Rapimnas nanti, apalagi ada akumulasi kekecewaan dari tingkat I II. Perolehan di pileg yang terburuk setelah reformasi," tutur dia.