Usai Rakernas, PDIP sembunyikan calon Pilgub Jateng dan Jatim
Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini terus berupaya menjaga keutuhan NKRI. Tidak itu saja selain membahas soal agenda Pilgub, mereka juga menekankan sikap partai yang selalu mendukung program kerja dari Joko Widodo-Jusuf Kalla.
PDI Perjuangan baru saja menyelesaikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) selama dua hari di Hotel Grand Bali Beach, Denpasar Selatan, Bali selama dua hari terakhir. Selain mempertegas dukungan kepada pemerintah, mereka juga telah menentukan bakal calon Gubernur Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini terus berupaya menjaga keutuhan NKRI. Tidak itu saja selain membahas soal agenda Pilgub, mereka juga menekankan sikap partai yang selalu mendukung program kerja dari Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kita tekankan untuk berkomitmen bahwa PDIP sebagai partai rumah kebangsaan Indonesia yang betul-betul punya komitmen menjaga Pancasila, konstitusi kita, NKRI dan Bhinneka. Seluruh komitmen itu dijabarkan di dalam seluruh keputusan partai dan tertuang dalam rakernas tadi. Kita juga punya komitmen yang kuat untuk mendukung Bapak Jokowi-JK," katanya di Denpasar Selatan, Bali, Minggu (21/5).
Dia mengungkapkan, rekomendasi telah dibuat dan dari itu langkah strategis partai telah terprogram dengan sistemik untuk tahun-tahun ke depan. Termasuk juga soal agenda pembahasan Pilgub dan Pilkada ke depannya, kata Hasto jadi pembahasan serius dalam rapat kerja nasional yang di gelar di Bali.
"Untuk Pilkada dan Pilgub, semuanya dibahas detil. Sekali lagi, mohon maaf. Ya itu hanya untuk konsumsi internal, termasuk untuk Jateng, Jabar dan Jatim juga Bali. Kita perkuatkan di sini, termasuk untuk Jateng dan Bali, kita belum bisa sampaikan sekarang karena masih dibahas lebih detil secara internal," ujarnya.
Selain itu, Hasto juga sempat menyampaikan permohonan maafnya karena Rakernas kali ini tidak dilakukan secara terbuka. "Sebelumnya saya minta maaf pada rekan-rekan, di mana seluruh rangkaian acara rapat kerja nasional yang kedua yang dimulai bertepatan dengan hari kebangkitan nasional dilaksanakan secara tertutup. Itu karena memang ini bagian dari konsolidasi dan bagaimana partai merancang evaluasi program-program partai ke depan," tutupnya.