Video 'Ahok Pasti Tumbang' dibuat saat konsolidasi DPD PDIP DKI
Gembong: Harusnya itu hanya untuk konsumsi internal partai saja.
Menjelang Pilgub DKI, iklim politik ibu kota memanas. Semakin kuat gerakan penolakan Basuki Tjahaja Purnama memimpin DKI Jakarta. Salah satunya datang dari internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Penolakan itu terlihat jelas dalam video yang diunggah di youtube. Video itu menggambarkan kader PDIP kompak menyanyikan lagu 'Ahok Pasti Tumbang'.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
Wakil ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono membenarkan video itu dinyanyikan kader PDIP. Video berdurasi 31 detik itu dibuat saat rapat konsolidasi internal partai di DPD PDIP DKI Jakarta.
"Iya itu dibuat saat rapat konsolidasi hari Jumat malam," kata Gembong saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (17/8).
Gembong kaget video rapat yang dihadiri pengurus partai mulai dari DPD, DPC hingga anak cabang PDIP itu tersebar luas. Sebab, video itu seharusnya tidak menjadi konsumsi umum.
"Harusnya itu hanya untuk konsumsi internal partai saja," ujar Gembong.
Gembong mengaku kebocoran video itu diketahuinya siang tadi. Karenanya, Gembong akan mencari tahu siapa yang menyebarkan video tersebut.
Sebelumnya, calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok menduga belum mendapat restu karena ada persoalan di internal PDIP. Partai berlambang banteng moncong putih itu belum satu suara mendukung Ahok. Bahkan ada kader-kader PDIP yang berkomitmen mengalahkan Ahok.
"Mereka masih mau konsolidasi kayaknya, di bawahnya itu, di bawahnya agak pecah. Karena dia (kader PDIP) udah bikin nyanyi-nyanyi tumbangin Ahok segala macem tuh di bawahnya," kata Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/8).
Baca juga:
PDIP telisik penyebar video 'Ahok pasti tumbang'
Temui Megawati di DPP PDIP, Ahok klaim disetujui duet dengan Djarot
Video kader PDIP kompak nyanyi 'Ahok Pasti Tumbang'
Ahok sebut belum dapat restu karena suara kader PDIP terpecah
Djarot pasrah jika diduetkan lagi dengan Ahok oleh PDI Perjuangan