Video kampanye Ahok-Djarot bisa adu domba etnis
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai video kampanye pasangan calon nomor urut 2, Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, tidak adil bagi sekelompok orang. Hal ini dikarenakan video kampanye itu menimbulkan kesan bahwa etnis China adalah korban paling berprestasi. Video itu dinilainya dapat mengadu antar etnis.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai video kampanye pasangan calon nomor urut 2, Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, tidak adil bagi sekelompok orang. Hal ini dikarenakan video kampanye itu menimbulkan kesan bahwa etnis China adalah korban paling berprestasi. Video itu dinilainya dapat mengadu antar etnis.
"Dia bilang seolah-olah korbannya etnis China, pelakunya orang Islam pakai kopiah pakai sorban. Seolah-olah pelaku-pelaku ini enggak ada karyanya digambarkan kalau orang etnis China berprestasi olahraga dan sebagainya enggak fair dong. Itukan mengadu domba antar etnis. Itu rasionalis," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4).
Ahok-Djarot dan tim pemenangan juga dianggap melahirkan kecemasan jelang putaran II di Pilgub DKI Jakarta. "Kawan-kawan ini ingin menciptakan kecemasan di masyarakat supaya masyarakat itu milih mereka. padahal enggak perlu ada yang dicemaskan selesai tanggal 19 pembangunan akan jalan sendirinya," ujar Fahri.
Menurutnya, video kampanye Ahok-Djarot akan berdampak pada dinamika masyarakat di level akar rumput. Sebab, Fahri melihat pesan dari video tersebut terkesan menganggap masyarakat tengah bermusuhan.
"Ini yang berbahaya di kalangan grassroot. karena di kalangan grassroot kesempatan untuk berpikir tenang enggak seluas elitnya. Tapi kan film ini dibuat elit efeknya kepada grassroot bisa bahaya itu enggak bisa kita biarkan," tegasnya.
Fahri tidak mau berkomentar apakah timses Ahok-Djarot harus meminta maaf atas video kampanye kini menjadi viral itu. Video tersebut, lanjutnya, justru bisa merusak kontestasi Pilgub DKI Jakarta.
"Saya bukan soal minta maafnya tetapi yang namanya politik ini dan khususnya politik pilkada ini ngerusak semua hal. terutama karena kelakuan Ahok dan kubunya dari awal, ngerusak itu. semua mau dibongkar yang enggak-enggak. Persoalan rasial etnis dan sebagainya kan sudah enggak ada," tutupnya.
Perlu diketahui, dalam video yang diunggah di akun Twitter milik Ahok tersebut beedurai dua menit dan pada menit ke 0.08 dari video itu mengangkat tema kerusuhan, menampilkan ada sekelompok pemuda berpeci hitam berbaju putih lengkap dengan selempang kain sedang berteriak-teriak. Sementara itu latar belakang kelompok pemuda tersebut itu bertulis huruf besar dengan tulisan ganyang cina. Berawal dari situlah, video tersebut menuai kontroversi netizen.