Waketum ibaratkan PAN gadis seksi karena jadi rebutan di Pilpres
Di Pilpres, PAN juga belum resmi berkoalisi dengan Gerindra dan PKS. PAN masih terbuka dengan semua partai politik. Selain itu, kata Taufik, belum ada partai politik yang mengumumkan pasangan capres-cawapres.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menilai PAN menjadi partai yang diperebutkan untuk berkoalisi di Pilpres 2019. Taufik mengibaratkan PAN seperti gadis seksi.
"PAN kan ibarat gadis yang seksi. Semua minta untuk berkoordinasi melakukan komunikasi dengan PAN sepanjang finalisasi sikap PAN ada di rakernas. Tidak hanya dari Gerindra saja dari teman teman PDIP komunikasi, Golkar komunikasi, Gerindra," kata Taufik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Di Pilpres, PAN juga belum resmi berkoalisi dengan Gerindra dan PKS. PAN masih terbuka dengan semua partai politik. Selain itu, belum ada partai politik yang mengumumkan pasangan capres-cawapres.
"Artinya itu sah-sah saja setiap parpol melakukan proses komunikasi politik dengan siapapun sepanjang batas waktu tadi last minute injury time tidak terlewati. Dan tentu sekali lagi masih mundurnya calon calon itu salah satu pertimbangan kondisi ekonomi kita yang sedang sangat harus diperhatikan karena sedang mengalami krisisi ekonomi," tuturnya.
Untuk itu, Taufik meminta kandidat capres-cawapres nantinya memperhatikan masalah ekonomi bangsa. Dia ingin para capres yang maju memiliki solusi untuk mengatasi krisis ekonomi saat ini.
"Tetapi paling tidak hal hal yang terkait dengan perkembangan kondisi ekonomi, pertimbangan kondisi pemerataan, penyediaan lapangan pekerjaan, kemudian terkait stagnasi distribusi barang dan jasa dan segala macam itu menjadi pertimbangan seseorang yang akan maju dalam capres," jelasnya.
"Artinya kalau seseorang yang maju siapa capres dia harus memiliki tim ekonomi yang sangat tangguh," sambungnya.
Di sisi lain, Taufik merasa para kandidat capres saat ini merasa ragu untuk maju. Sebab, para capres tak ingin mengurus hutang negara yang bengkak akibat pemerintahan sebelumnya.
Taufik meminta ada aturan terkait bagi Presiden untuk menyelesaikan kebijakan yang ia buat dan tidak dibebankan kepada Presiden selanjutnya.
"Hutangnya sudah banyak ekonomi terpuruk, BBM naik. Ini siapa yang mau. Makanya ke depan saya usulkan ada undang-undang yang lolos. Butuh dari Presiden yang sudah menjabat pada saat akhir masa jabatannya. Sehingga beban hutang negara yang selama dia memerintah itu yang harus menjadi tanggung jawab dia pribadi dalam kontekstual sebagai kepala pemeirntahan," tutur Taufik.
Tidak hanya dibebankan Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kata Taufik, siapapun yang nantinya menjabat jadi kepala pemerintah harus menyelesaikan hutang negara.
"Jadi siapapun yang berhutang untuk negara kita wajib dan bertanggung jawab jangan dia yang hutang rakyat yang suruh bayar. Hitung ribuan triliun rakyat suruh bayar atau presiden berikutnya suruh bayar. Nah ini repot," tandasnya.
Baca juga:
Bersama PKS dan PAN, Gerindra sudah bahas Anies Baswedan dampingi Prabowo
PKS: Anies Baswedan lebih pantas jadi capres daripada cawapres
PDIP merasa Demokrat usung JK-AHY cuma wacana dan tak ancam elektabilitas Jokowi
Airlangga bakal temui Jusuf Kalla bahas isu JK-AHY
Demokrat segera bahas wacana duet JK-AHY di Majelis Tinggi