Wapres JK: Lima Tahun Lalu yang Dukung Pak Prabowo Akhirnya Dukung Pak Jokowi
Wakil Presiden Jusuf Kalla belum mengetahui komunikasi politik terkait kemungkinan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat ke koalisi calon Presiden Petahana Joko Widodo dan cawapres Ma'ruf Amin. Dia pun menilai tidak menutup kemungkinan kedua partai tersebut bergabung.
Wakil Presiden Jusuf Kalla belum mengetahui komunikasi politik terkait kemungkinan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat ke koalisi calon Presiden Petahana Joko Widodo dan cawapres Ma'ruf Amin. Dia pun menilai tidak menutup kemungkinan kedua partai tersebut bergabung.
"Aduh,saya bukan peramal. Bahwa bisa masuk koalisi itu 5 tahun lalu juga terjadi seperti itu, yang 5 tahun lalu mendukung Prabowo lalu kemudian mendukung pak Jokowi, masuk dalam kabinet. Jadi politik itu biasa saja," kata Wapres JK di Kantornya Jalan Merdeka Utara, Senin (13/5).
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia melihat, dua partai itu bisa menerima siapa pun pemenang Pilpres. "Jelas seperti PAN akan menerima siapa saja yang menang, tentu saja," kata JK.
Sebelumnya diberitakan, Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin membuka pintu bagi Partai Demokrat untuk bergabung. Peluang tersebut disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.
Namun, dia menyebut masih terlalu dini membicarakan gabungnya Demokrat ke koalisi karena Jokowi belum dilantik menjadi Presiden untuk periode kedua.
(mdk/noe)