Wasekjen Gerindra sebut Romahurmuziy sedang cari muka ke Jokowi
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade membantah pertemuan Sandiaga Uno dengan Ketum PPP Romahurmuziy membahas kemungkinan Prabowo Subianto jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Hal itu diungkapkan oleh Romi usai pertemuan Kamis (19/4) lalu.
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade membantah pertemuan Sandiaga Uno dengan Ketum PPP Romahurmuziy membahas kemungkinan Prabowo Subianto jadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Hal itu diungkapkan oleh Romi usai pertemuan Kamis (19/4) lalu.
Andre menegaskan, apa yang dikatakan Romi hoaks. Menurut dia, Sandi membahas soal dukungan PPP di DPRD DKI kepada Anies-Sandi.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Bang Sandi bertemu Romi dalam rangka membahas dukungan PPP terhadap Anies dan Sandi di DPRD DKI. Pernyataan Romi itu hoaks. Pernyataan Romi ini bagian strategi Romi dan PPP untuk cari muka ke Pak Jokowi," kata Andre lewat pesan kepada merdeka.com, Sabtu (21/4).
Andre menilai, Romi hanya melantur. Sebab Gerindra sudah bulat bahwa sang ketum maju jadi Capres 2019.
"Mungkin Romi masih kurang sehat, makanya masih melantur juga bicaranya. Kami doakan Gus Romi cepat sembuh supaya enggak melantur lagi. Karena urusan tawaran Cawapres dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo sudah ditolak di 2017," imbuh Andre.
"Prabowo Capres partai Gerinda yang akan mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019, karena rakyat yang mengingikan pak Prabowo maju sebagai Capres," sambungnya.
Dari hal ini, Andre juga memandang koalisi Jokowi masih khawatir sebab elektabilitas Jokowi masih rendah. Maka dari itu parpol pendukung Jokowi masih melobi Prabowo untuk jadi pendampingnya.
"Atau mungkin saja kubu pak Jokowi semakin panik melihat elektabilitas pak Jokowi enggak naik naik dan stagnan sehingga kemungkinan kalah sangat besar, makanya masih berharap pak Prabowo jadi Cawapres pak Jokowi," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua tim pemenangan Pilpres Partai Gerindra, Sandiaga Uno menemui Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Kamis malam (19/4). Sandi datang sebagai utusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Pria yang akrab disapa Romi itu tak menampik pertemuannya dengan Sandiaga membahas masalah Pilpres 2019. Salah satunya posisi Prabowo untuk cawapres Joko Widodo atau Jokowi.
"Semalam saya ditemui Sandi yang ditunjuk oleh Pak Prabowo sebagai ketua Tim Pemenangan Pemilu Presiden Partai Gerindra. Di antara pertemuan itu, karena dia Wakil Gubernur DKI Jakarta, kita juga berbicara dengan DKI hubungan antara PPP dengan pemerintah provinsi, tetapi beliau juga menyampaikan bahwa mengkonfirmasi apa yang saya sampaikan bahwa Prabowo masih terus menanyakan kemungkinan adanya posisi calon wakil presiden itu. Betul dilanjutkan pertemuan antara Pak Luhut dan Pak Prabowo langsung, dan ternyata hasilnya menunggu," kata Romi saat ditemui Liputan6.com di kediamannya, Jakarta, Jumat (20/4).
Menurutnya, Sandiaga mencoba membicarakan kemungkinan kedua pemimpin ini bergabung. "Dan tadi malam masih soal itu, melihat kemungkinan-kemungkinan kedua pemimpin ini (bergabung)," jelas Romi.
Romi juga mengungkapkan, Sandiaga membeberkan 3 opsi Gerindra dalam Pilpres 2019. Peluang Prabowo bersama Jokowi pun menurutnya terbuka.
Menurut Romi, ada salah satu opsi jika bergabung harus lengkap dengan fortopolio di bidang ekonomi. Atau kata lain, ada tawaran kursi menteri di sektor ekonomi.
"Kemudian yang ketiga, Sandi secara tegas menggambarkan. Opsinya masih terbuka. Bisa Prabowo maju sendiri. Bisa Prabowo menunjuk orang lain maju, dan juga bergabung dengan Pak Jokowi sebagai Wakil Presiden, dengan komposisi fortopolio utama di bidang ekonomi," tutur Romi.
Dia pun menyebut jika kedua pasangan ini maju, maka tidak ada lagi lawan. Sehingga bisa terjadi aklamasi nasional.
"Enggak ada. Maka saya bilang. Kalau dua pemimpin ini bersatu maka akan ada aklamasi nasional," kata Romi.
Baca juga:
Prabowo tegaskan Gerindra minta dirinya jadi Capres
Demokrat ingin bertemu PKS, Gerindra sindir soal ambisi keluarga
Waketum Gerindra yakin PKS tak bentuk poros ketiga bersama Demokrat
Gerindra sebut elektabilitas Jokowi mengkhawatirkan padahal sering turun ke lapangan
Elektabilitas Jokowi di bawah 50 persen, Gerindra yakin Prabowo menang Pilpres
Masinton yakin elektabilitas Jokowi naik setelah pilih cawapres
Masinton: Capres yang memenuhi syarat baru Jokowi, lainnya masih copras!