Wasekjen PAN ungkap partainya agak berat beri dukungan ke Jokowi
Peluang Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) nampaknya semakin jauh. Meski belum ada keputusan dan terkesan bimbang, PAN agak sulit untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Peluang Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) nampaknya semakin jauh. Meski belum ada keputusan dan terkesan bimbang, PAN agak sulit untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Kalau PAN kelihatannya agak berat (beri dukungan) kepada Jokowi," kata Wasekjen PAN Saleh Daulay kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/7).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
PAN juga legowo bila nantinya Ketua Umum Zulkifli Hasan tak diberi ruang untuk maju Pilpres. Asal para partai yang mengajak berkoalisi wajib berembuk bersama. Bukan malah ngotot menjagokan para figur-figur capres.
"Bagi PAN yang paling penting itu kan PAN rasional, enggak bisa kami ngotot jadi capres atau cawapres, makanya semua kan kami bicarakan. Andai kata misalnya saya kira PAN sudah berada di posisi yang terburuk sekalipun," ujar Saleh.
"Misalnya tidak bisa memajukan ketua umum begitu, PAN ya tetap menerima. Tapi dengan catatan yang lain jangan ngotot begitu, karena yang paling penting dari koalisi adalah membangun kebersamaan dan kemaslahatan bangsa ini," tambah Anggota Komisi IX DPR ini.
Partai berlambang matahari terbit ini juga tak ingin gagal seperti Pilpres 2014 lalu. Oleh karenanya, koalisi penantang Jokowi mesti melahirkan sosok capres yang kuat.
"Baru yang kedua mencari siapa yang bisa mengalahkan Jokowi, jangan sampai mencalonkan orang yang kalah, ngapain? Makanya di kubu umat ini, kan bagaimana mengalahkan Jokowi," ujar Saleh.
Baca juga:
PDIP tanggapi wacana Prabowo-AHY: Baru cari formasi, belum masuk arena
Survei SMRC soal Cawapres: Sri Mulyani dan Said Aqil masuk 5 besar
Gerindra: Kunjungan Syarief Hasan punya arti tersendiri bagi Prabowo
Pertemuan Kertanegara bahas duet Prabowo-AHY, Demokrat segera rapat internal
Gerindra lihat tanda koalisi Jokowi akan berantakan
PDIP tunggu Demokrat ikuti sikap TGB dukung Jokowi