Wiranto sebut hak angket DPR untuk Yasonna bermotif nafsu
"Negara ini sudah capek hadapi konflik internalnya, jangan diperkeruh lagi," jelas Wiranto.
Ketua Umum Partai Hanura menyebut anggota DPR yang mengajukan hak angket untuk Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly terkesan terburu-buru dan berlandaskan nafsu. Dia menilai publik mulai lelah disuguhkan berita terkait hak angket.
"Janganlah buru-buru dan bernafsu ajukan hak angket, kita bicara konstitusi dan hukum. Rakyat lelah disuguhi drama hak angket melulu," kata Wiranto di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Jumat (20/3).
Menurut dia, sebaiknya anggota DPR duduk bersama Yasonna mencari solusi terkait hal yang dipersoalkan. Hak angket ini muncul setelah Yasonna menyatakan bahwa kubu Agung Laksono yang sah memimpin Golkar ketimbang Aburizal Bakrie (Ical).
"Anggota dewan itu kan pengalamannya sudah luar biasa, jadi harus ada kearifan. Negara ini sudah capek hadapi konflik internalnya, jangan diperkeruh lagi," jelasnya.
Seperti diketahui, anggota DPR melayangkan hak angket untuk Yasonna. Hal tersebut dilakukan untuk memperjelas dugaan Yasona yang dinilai memiliki loyalitas ganda saat menjalankan tugasnya sebagai menteri hukum dan HAM. Bahkan, hak angket itu mendapat dukungan setelah Yasonna ikut andil memutus konflik di internal PPP dan Golkar.