WNI di Belanda Harus Tempuh Ratusan Kilometer Demi Mencoblos di Pemilu
"Di Belanda jarak ratusan kilometer dapat dijangkau dalam hitungan jam menggunakan kereta. Mungkin di sini berbeda dengan kondisi di Indonesia atau di Amerika Serikat, karena di dua negara itu banyak orang masih berpindah memakai mobil," kata Karina, penulis buku.
Pianis dan penulis Indonesia yang tinggal di Belanda, Karina Andjani (28), terpaksa menempuh jarak ratusan kilometer dari rumahnya ke satu-satunya tempat pemungutan suara (TPS) di Den Haag untuk mengikuti pemilihan umum presiden dan anggota legislatif pada 13 April.
Karina berencana menempuh jarak sejauh 107,5 kilometer dari rumahnya di Kota s-Hertogenbosch ke TPS di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH) menggunakan kereta selama dua jam.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Di Belanda jarak ratusan kilometer dapat dijangkau dalam hitungan jam menggunakan kereta. Mungkin di sini berbeda dengan kondisi di Indonesia atau di Amerika Serikat, karena di dua negara itu banyak orang masih berpindah memakai mobil," kata Karina, penulis buku filsafat 'Apa Itu Musik?'. Dikutip dari Antara, Jumat (12/4).
Menurut sepengetahuan Karina, banyak WNI di Belanda yang memilih langsung ke Den Haag karena tidak mendapat kiriman surat suara melalui pos.
Karina pun mencari tahu sendiri cara memilih di luar negeri dari informasi yang tersedia di internet. Menurut dia, panitia pemilihan luar negeri (PPLN) di Den Haag kurang aktif meneruskan informasi mengenai pemilu kepada WNI di Belanda.
"Saya dan suami daftar sendiri, cari informasi sendiri, karena pemilu jadi salah satu pengingat bahwa kami adalah warga negara Indonesia yang punya kewajiban untuk memilih presiden serta anggota dewan," terang Karina.
Pemilihan umum di Belanda dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mencoblos langsung di TPS di Den Haag, dan mengirim surat suara via pos ke PPLN setempat.
Untuk mencoblos langsung, pemilih disarankan membawa salah satu kartu identitas berupa paspor, surat tugas laksana paspor (SPLP), atau kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).
Selain tiga dokumen itu, pemilih juga dapat membawa formulir C6 atau surat suara dan formulir A5 atau dokumen yang menyatakan pindah lokasi pemilihan.
Saat pemilihan pada 13 April, PPLN Den Haag menyediakan layanan penjemputan bus di depan gedung Kementerian Keuangan Belanda di Prinsessegracht, Den Haag, yang berlokasi sekitar 500 meter dari stasiun kereta Den Haag Centraal.
Bus mulai beroperasi pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 18.00 waktu setempat (perbedaan waktu lima jam lebih lambat dari Waktu Indonesia Barat).
Baca juga:
Cerita WNI di Arab Saudi Saat Nyoblos di KBRI Riyadh: Ramai dan Bersemangat Sekali
Cerita WNI di Belanda, Surat Suara Sudah Dicoblos Kembali ke Pemilih
Usai Nyoblos di KBRI Dhaka, WNI Santap Bakso Pengobat Rindu
67 WNI di Jerman Resah Belum Terima Surat Suara Pemilu
Persiapan Massa Pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin Ikuti Kampanye Akbar di GBK