Yenny Wahid dan Erick Thohir sudah bertemu bahas posisi di timses Jokowi
Juru Bicara Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding menuturkan putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid telah bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir. Hal tersebut membicarakan posisinya di timses.
Juru Bicara Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding menuturkan putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid telah bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir. Hal tersebut membicarakan posisinya di timses.
Namun, politisi PKB itu mengaku belum mengetahui apa hasil pertemuan antara keduanya.
-
Bagaimana Yenny Wahid memutuskan untuk maju sebagai Cawapres? "Saya tentu harus berdoa dulu, saya harus mohon petunjuk dari yang maha kuasa, nanti itu diolah dari rasional dan spiritual hasilnya seperti apa. Jadi masih panjang," katanya di Jakarta, Senin (7/8).
-
Bagaimana Yenny Wahid mendapatkan penghargaan Walkley Award? Liputannya mengenai Timor Timur pasca referendum diganjar anugerah Walkley Award.
-
Apa yang dilakukan Yenny Wahid sebelum memutuskan maju sebagai Cawapres? Yenny disebut bakal jadi cawapres Anies. Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid mengaku akan mohon petunjuk dari Tuhan sebelum memutuskan apakah akan maju di Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden atau tidak.
-
Kenapa Yenny Wahid keluar dari Universitas Indonesia? Ia kemudian keluar dari UI atas saran sang ayah.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kenapa Yenny Wahid yakin Gusdurian solid mendukung Ganjar-Mahfud? Yenny mengatakan kader Gus Dur itu selalu mengedepankan nilai-nilai perjuangan dalam perjuangan politiknya. "Jadi, jelas kami bukan orang-orang yang pragmatis, kami bukan orang yang mencari jabatan," kata dia
"Pak Erick yang ketemu, cuma kita belum tahu informasi dari pak Erick, belum disampaikan, kita tunggu aja," ujarnya di Jakarta, Minggu (7/10).
Menurut Karding, tidak masalah Yenny ditempatkan di mana saja. Bisa di Tim Kampanye Nasional, atau di luar itu. Tentu sesuai dengan kapasitas yang bersangkutan.
"Yang jelas mba Yenny harus ditempatkan sesuai dengan kapasitas tingkatannya," kata dia.
Untuk diketahui, pendiri Wahid Institute, Yenny Wahid akhirnya mengambil sikap dalam Pilpres 2019. Yenny sudah dikunjungi dua capres yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Dalam proses istikharahnya selama beberapa pekan, Yenny akhirnya memutuskan untuk mendukung capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Saat konferensi pers pernyataan sikapnya, Yenny didampingi oleh konsorsium kader Gus Dur. Kelompok tersebut terdiri dari sembilan organisasi.
Di antaranya, barisan kader Gus Dur, Kiai Kampung Nusantara, Garis Politik Almawardi (alumni mahasiswa timur tengah), Gerakan Kebangkitan Nusantara, Satuan Mahasiswa Nusantara (Samara), Milenial political movement, Komunitas Santri Pojokan, Jaringan Perempuan untuk NKRI dan Forum Profesional Peduli Bangsa.
Dia ingin pemimpin yang bisa menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat. Bisa memenuhi kebutuhan dasar rakyat, serta pelayanan pendidikan dan kesehatan. Dia pun menilai, Jokowi-Ma'ruf Amin bisa memenuhi harapan tersebut.
"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor satu Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Yenny.
Baca juga:
Janji Jokowi yang belum terealisasi bukan berarti hoaks, ini penjelasan Timses
Timses nilai elektabilitas Jokowi tinggi karena strategi kampanye berhasil
Kubu Jokowi bantah dana besar IMF-World Bank terbuang percuma
PSI nilai kasus hoaks Ratna tanda kepemimpinan Prabowo lemah & gampang dibohongi
Pendukung Prabowo diklaim ke Jokowi, Gerindra bilang 'Rommy mimpi di siang bolong'
Cegah kampanye hitam & hoaks, Timses Jokowi usul pertemuan dengan kubu Prabowo