Zulhas Ingatkan Caketum PAN Tak Saling Hujat, Diyakini Tak Aklamasi
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas memandang partainya harus berpikir pragmatis. Menurut dia sudah saatnya PAN berhenti berjualan surga dan neraka dalam politik.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas memandang partainya harus berpikir pragmatis. Menurut dia sudah saatnya PAN berhenti berjualan surga dan neraka dalam politik.
"Berdasarkan diskusi yang panjang, publik sekarang perlu pragmatis dalam artian positif. Jualan surga dan neraka enggak diterima lagi. Ini yang perlu kita diskusikan panjang," ujar Zulhas dalam sambutannya di Pembukaan Rakernas PAN, Jakarta, Sabtu (7/12).
-
Siapa yang hadir di Kongres ke-6 PAN? Kongres yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta, mengusung tema Nusantara. Adelia dan Pasha, yang diketahui merupakan kader partai tersebut, tampil mengenakan busana daerah layaknya pengantin.
-
Kapan Pasha dan Adelia menghadiri Kongres PAN? Pasha dan Adelia menghadiri perayaan ulang tahun Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus kongres ke-6 pada Jumat malam, 23 Agustus 2024.
-
Apa yang dilakukan Pasha dan Adelia di Kongres PAN? Bak Sepasang Pengantin Yang Akan Memasuki Pelaminan Pasha dan Adelia berjalan bergandengan tangan di lorong seperti sepasang pengantin yang akan memasuki pelaminan.
-
Bagaimana penampilan Adelia di Kongres PAN? Masih Terlihat Cantik dan Awet Muda Penampilan Adelia disebut sangat cantik dan menawan. Meskipun kini sudah memiliki empat anak, mantan pramugari ini tampak awet muda.
-
Kenapa Pasha dan Adelia hadir di Kongres PAN? Adelia dan Pasha, yang diketahui merupakan kader partai tersebut, tampil mengenakan busana daerah layaknya pengantin.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
Hal itu, kata Zulhas, dibuktikan dengan posisi PAN dalam pemilu lalu yang hanya mendapatkan posisi kedelapan. Padahal partai lain yang dituding sebagai partai penista agama justru moncer suaranya.
Pasalnya, kata Zulhas, partai tersebut melakukan sesuatu yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Terlebih masyarakat berbasis NU dengan menelurkan UU mengenai pesantren.
"Ada teman kita, partai satu sahabat kita yang kadang disebut juga penista agama. Tapi karena berbuat sesuatu, misalnya yang kita tentang saat itu ada beberapa poin Misalnya UU pesantren (akhirnya) suaranya naik," kata Zulhas.
Kata Zulhas publik menginginkan apa yang diperjuangkan PAN membumi. Artinya bisa dirasa oleh masyarakat luas. Bukan jargon kosong belaka.
"Tapi bukti nyata yang bisa diambil manfaat bagi mereka tentu itu yang akan dipilih," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Zulhas dan beberapa kader PAN dan pendiri PAN Amien Rais membuka Rakernas PAN ke-5 dengan memukul bedug kecil.
Jangan Saling Mencerca Calon Ketum Lain
Zulhas meminta para kadernya untuk tidak saling merendahkan pihak lain yang hendak mencalonkan diri sebagai ketua umum. "Pak Asman, Mulfachri itu sahabat saya. Semua punya karya di partai kita. Masa saudara kita tega untuk menghujat. Jangan!" tegas Zulhas.
Menurut Zulhas, sesama kader PAN merupakan keluar besar. Oleh karenanya persatuan amat dibutuhkan. "Kita kompak saja 44 (DPR RI) apalagi kalau ricuh," ujar Zulhas diikuti dengan riuh tepuk tangan kader PAN.
Menurut dia, dirinya sudah berjuang keras untuk merekrut beberapa kader dari partai lain. Misalnya seperti Haji Lulung dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun justru diinternal PAN malah ribut.
"Bahwa ada kompetisi itu suatu keniscayaan, lima tahun sekali nanti kalau sudah kelar lima tahun sudah selesai. Oleh karena itu mari kita lalui ini dengan baik," ujarnya.
Bima Arya Yakin Tak Ada Aklamasi di Kongres PAN
PAN akan memilih pimpinan baru pada Kongres yang akan dilaksanakan pada Februari atau Maret 2020. Sejumlah nama pun mencuat sebagai kandidat caketum.
Bima meyakinkan tidak akan ada aklamasi di partai PAN, karena banyaknya kandidat yang mendaftarkan diri. Kongres PAN yang sudah dilaksanakan selama lima kali membuat Bima yakin bahwa kongres tahun ini akan berjalan demokratis.
"Saya melihat kecil kemungkinan aklamasi, nanti kelihatanya ada demokrasi yang cukup menarik dan dinamis di tubuh partai ini awal tahun depan di kongres," ucap Bima, di lokasi Rakernas PAN, Millenium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).
Banyaknya nama-nama yang mencuat sebagai kandidat caketum, diantaranya Hanafi Rais, Mulfahcri Harahap, Bima Arya, Asman Abnur, dan petahana Zulkifli Hasan.
Hal ini, semakin membuat Bima yakin bahwa tidak akan terjadi aklamasi di kongres tahun depan.
"Berbeda dari kongres terakhir tahun ini agak semarak nama-nama yang didorong cukup banyak, dan kami melihat Pak Amien Rais juga membuka ruang untuk munculnya nama-nama yang akan nanti bersaing di kongres, kita nikmati alam demokrasi di PAN ini," sambung Bima.
Asman menyampaikan harapan pada kongres tahun depan dapat berjalan dengan baik sehingga partai PAN dapat menjadi contoh untuk partai lain.
"Partai ini adalah partai yang berbasis rakyat tentu tata kelolanya menjadi sangat penting ke depannya sehingga mudah-mudahan ke depan PAN menjadi role model di partai-partai politik yang ada di Indonesia," kata Asman.
Reporter: Yopi Makdori (Liputan6.com)
(mdk/did)