CEK FAKTA: Hoaks Obat Klorin Dioksida Bisa Sembuhkan Covid-19
Klaim obat klorin dioksida bisa menyembuhkan Covid-19 adalah hoaks. Sebab, klorin dioksida adalah sejenis produk pembersih atau disinfektan dan sangat berbahaya bila diminum.
Beredar unggahan video di testimoni terkait klaim obat klorin dioksida yang bisa menyembuhkan Covid-19.
Salah satunya akun YouTube yang mengunggah video berjudul "Viral, Banyak Warga Malang Raya Sembuh Dari Covid-19 Pasca Minum Obat Temuan Prof Richard Claproth" pada 2 Februari 2021.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
©Liputan6.com
Video tersebut berdurasi 27 menit, 11 detik dan berisi testimoni terkait obat klorin dioksida buatan Prof Dr Richard Claproth bisa menyembuhkan Covid-19.
Penelusuran
Hasil penelusuran dilansir dari Liputan6.com, menurut dr. RA Adaninggar, SP.PD menyebutkan obat klorin dioksida sebagai penyembuh Covid-19 adalah tidak benar.
"Klorin dioksida adalah sejenis produk pembersih atau disinfektan dan sangat berbahaya bila diminum. WHO dan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) juga telah menyatakan hal tersebut," ujar dr. Adaninggar saat dihubungi, Liputan6.com, Selasa (2/2/2021).
"Sebagian besar penderita covid-19 terutama yang gejala ringan bisa sembuh tanpa obat-obatan karena sistem imun yang relatif baik. Hati-hati dalam menanggapi overklaim obat seperti ini karena akibatnya bisa sangat berbahaya karena hanya berdasar testimoni saja."
Dr. Ning sapaan akrabnya juga mengingatkan agar masyarakat memahami kriteria sembuh pada pasien covid-19.
"Sembuh adalah bila pasien sudah melewati masa penularan, hilang gejalanya, dan kondisi inflamasi akut sudah tidak terjadi. Swab PCR atau antigen memiliki risiko false negative yang cukup besar jadi interpretasi kesembuhan harus mempertimbangkan kondisi klinis secara holistik," ujarnya.
"Tidak bisa seorang pasien menganggap sembuh dan lepas dari isolasi mandiri pada hari kelima atau keenam misalnya hanya karena tes PCRnya sudah negatif. Masa isolasi adalah 10 hingga 14 hari untuk menghindari risiko penularan."
Dalam situs WHO.int dijelaskan bahaya mengonsumsi bahan yang mengandung klorin (pemutih) atau disinfektan.
"Pemutih dan disinfektan harus digunakan dengan hati-hati dan hanya untuk mendisinfeksi permukaan. Menyemprot atau menggunakan pemutih atau disinfektan pada tubuh tidak dapat melindungi Anda dari covid-19 dan hal ini dapat membahayakan," bunyi pernyataan WHO pada 17 Mei 2020.
Hal sama disampaikan oleh FDA pada pernyataannya 8 April 2020.
"FDA prihatin bahwa kami masih melihat produk klorin dioksida dijual dengan klaim yang menyesatkan bahwa produk tersebut aman dan efektif untuk pengobatan penyakit, termasuk untuk covid-19. Produk klorin dioksida belum terbukti aman atau efektif untuk penggunaan apa pun, termasuk covid-19," ujar Komisioner FDA Stephen Hahn, M.D.
"Selama ini klorin dioksida diklaim bisa menyembuhkan autisme, kanker, HIV/AIDS, hepatitis dan ini sangat berbahaya. Kami terus mengambil tindakan dan memonitor pengobatan berbahaya ini selama masa darurat. Masyarakat diharapkan mencari bantuan medis hanya melalui layanan kesehatan resmi."
Selain itu ada juga pernyataan dari The Pan American Health Organization (PAHO) pada 5 Agustus 2020 terkait bahaya klorin dioksida pada pasien covid-19.
"PAHO tidak merekomendasikan penggunaan klorin dioksida atau natrium klorit secara oral atau parenteral untuk pasien yang dicurigai atau didiagnosis covid-19 atau untuk orang lain. Tidak ada bukti keefektifannya dan menelan atau menghirup produk semacam itu bahkan penggunaannya dapat menyebabkan efek merugikan yang serius,"bunyi pernyataan PAHO. Untuk selengkapnya bisa dilihat di link ini....
Hingga saat ini obat covid-19 juga belum ada. Hal ini dijelaskan dalam laman covid- 19.go.id yakni sebagai berikut:
"Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati penyakit yang disebabkan virus corona baru (COVID-19). Mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit.
Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami. Beberapa perawatan spesifik saat ini tengah diteliti, dan akan melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah mitra."
Kesimpulan
Klaim obat klorin dioksida bisa menyembuhkan Covid-19 adalah hoaks. Sebab, klorin dioksida adalah sejenis produk pembersih atau disinfektan dan sangat berbahaya bila diminum.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)