Semester II-2016, Jepang bikin perumahan di kawasan industri Jabar
Tahap awal, anggarkan Rp 2 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut perusahaan Jepang tertarik membangun perumahan di kawasan industri Jawa barat pada semester dua tahun ini. Tahap awal, perusahaan tersebut telah menganggarkan dana sekitar Rp 2 triliun.
"Salah satu grup bisnis besar Jepang saat ini merencanakan untuk berinvestasi pembangunan perumahan di Indonesia, untuk mendukung program satu Juta rumah Presiden Jokowi," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers, Sabtu (14/5).
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa saja peluang investasi di Sulut yang dibeberkan Wagub Kandouw ke investor Jepang? Peluang investasi tersebut diantaranya ekspor komoditi Sulut, investasi geothermal sebagai energi terbarukan, transformasi digital pariwisata, industri perikanan serta pengembangan kapasitas SMK dalam menyiapkan tenaga kerja profesional untuk siap bekerja di sektor industri di Jepang.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Apa yang berhasil dicapai oleh tim peneliti di Jepang? Tim peneliti di Jepang disebut telah memecahkan rekor koneksi internet tercepat di dunia. Tim yang berasal dari Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (NICT) Jepang ini berhasil meningkatkan kecepatan internet serat optik sebesar 402 terabyte per detik.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
Dia menambahkan, perumahan bakal dibangun dengan menggunakan teknologi Jepang. Bangunannya diperuntukkan bagi para pekerja di kawasan industri tersebut.
"Dengan masuknya pengembang dari Jepang tersebut akan mendorong persaingan serta berdampak positif pada pembangunan rumah yang dibutuhkan terutama oleh tenant-tenant di kawasan industri," paparnya.
"Dengan tidak perlunya pekerja tersebut mengeluarkan biaya transportasi ini akan positif terhadap perusahaan. Nanti ini dapat menjadi bagian dari fasilitas atau remunerasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya."
Triwulan pertama tahun ini, nilai investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai US D1,58 miliar. Itu untuk 427 proyek yang menyerap 28.377 tenaga kerja.
Investasi Jepang di Indonesia terbesar kedua. Itu setelah Singapura.
(mdk/yud)