Ternyata Ini Biang Kerok Industri Tekstil hingga Kertas Masih Anjlok di Semester II-2024
Kondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan tiga subsektor industri ini masih mengalami kontraksi pada Agustus 2024. Mereka adalah industri tekstil, industri kertas dan barang kertas, serta industri pengolahan lainnya.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyebut dari 23 Subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 20 subsektor mengalami ekspansi dan 3 subsektor kontraksi. Dari 20 subsektor ekspansi memiliki kontribusi sebesar 94,6 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas kuartal II-2024.
"Subsektor yang kontraksi dari 23 subsektor adalah industri tekstil masih kontraksi di bulan Agustus 2024, industri kertas dan barang kertas, dan industri pengolahan lainnya juga masih kontraksi," kata Febri Hendri Antoni Arif, dalam konferensi pers rilis IKI, di Bogor, Kamis (29/8).
Parahnya, kata Febri, industri tekstil terkontraksi selama tiga bulan berturut-turut sejak Juni 2024. Kondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Kemudian, industri kertas dan barang kertas mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut sejak Juli hingga Agustus 2024. Sedangkan, industri pengolahan lainnya berbalik arah menjadi kontraksi.
"Industri kertas dan barang kertas kontraksi karena kami menilai ada banjir impor barang kertas dari negara produsen kertas yang over supply," ujar Febri.
Indeks Kepercayaan Industri Melambat di Bulan Agustus
Kemenperin mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Agustus 2024 berada di poin 52,40. Nilai tersebut sama dengan IKI bulan Juli 2024.
“IKI pada bulan Agustus 2024 bernilai 52,40, nilai tersebut tidak berbeda dengan nilai IKI pada bulan Juli 2024,” ujar Febri.
Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, IKI bulan Agustus 2024 melambat 0,82 poin. Tercatat IKI Agustus 2023 dilevel 53,22 poin.
Dari 23 Subsektor industri pengolahan yang di analisis, terdapat 20 subsektor mengalami ekspansi dan 3 subsektor kontraksi. Dari 20 subsektor ekspansi memiliki kontribusi sebesar 94,6 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas kuartal II-2024.
Adapun Kemenperin mencatat terdapat percepatan ekspansi nilai IKI variabel pesanan baru sebesar 1,74 poin dari 52,92 pada Juli 2024 menjadi 54,66 pada bulan Agustus 2024.
Kemudian, nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan sebesar 0,01 poin menjafi 55,54. Sebaliknya, nilai IKI variabel produksi mengalami pendalaman kontraksi sebesar 2,90 poin menjadi 46,54.
Stagnannya indeks kepercayaan industri bulan ini lantaran ada faktor pelemahan rupiah terhadap dollar sehingga membuat industri membatasi bahan baku impor.
“Kita tahu kemarin bahwa ada pelemahan rupiah terhadap dollar dan industri bahan baku sebagian besar adalah impor, sehingga banyak impor yang membeli bahan baku lebihs edikit, maka produksinya pun tidak lebih banyak dibandingkan bulan Juli,” pungkasnya.