Awas, perut buncit bisa lukai kesehatan jantung kamu
Punya perut buncit? Ini bahayanya buat jantung kamu. Tengok di sini, yuk!
Siapa yang suka punya perut buncit? Tak dipungkiri, sebagian besar orang tak menginginkan kehadiran perut buncit pada tubuh mereka. Meskipun begitu, pola makan yang dilakukan terkadang tak sejalan dengan keinginan mulia tersebut.
Nah, untuk memotivasi kamu mengurangi atau bahkan menghilangkan perut buncit, kamu perlu tahu bahwa perut buncit ternyata berkaitan dengan risiko kanker dan penyakit jantung.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Apa saja komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang berpotensi serius. Komplikasi obesitas tersebut antara lain adalah: Komplikasi 1. Penyakit jantung dan stroke. Obesitas membuat Anda lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke. 2. Diabetes tipe 2. Obesitas dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. 3. Kanker. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker rahim, leher rahim, endometrium, ovarium, payudara, usus besar, rektum, kerongkongan, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat. 4. Masalah pencernaan. Obesitas meningkatkan kemungkinan berkembangnya mulas, penyakit kandung empedu dan masalah hati. 5. Apnea tidur. Orang dengan obesitas lebih cenderung mengalami sleep apnea, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur. 6. Osteoarthritis. Obesitas meningkatkan tekanan pada sendi yang menahan beban, selain meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan komplikasi seperti osteoarthritis.
-
Bagaimana cara meningkatkan berat badan janin dengan makanan? Memilih makanan yang tepat dan menjaga pola makan yang seimbang bisa membantu ibu hamil demi perkembangan janin yang sehat.
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas pada bayi? ASI membantu mengatur nafsu makan, metabolisme, dan pertumbuhan bayi serta melindungi mereka dari infeksi dan alergi. Memberikan ASI Eksklusif Pemberian MPASI yang Seimbang MPASI yang sesuai dapat memenuhi gizi dan energi yang dibutuhkan bayi serta membentuk pola makan sehat. Hindari Makanan Tinggi Kalori Hindari makanan atau minuman yang tinggi kalori, gula, lemak, atau garam untuk mencegah kelebihan berat badan. Stimulasi Aktivitas Fisik Mendorong bayi untuk aktif bergerak dan bermain sesuai dengan usia mereka untuk mengembangkan motorik dan kesehatan secara keseluruhan.
Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti dari Brigham yang berkolaborasi dengan para peneliti dari Women's Hospital and the National Heart, Lung and Blood Institute Laboratory for Metabolic and Population Health. Mereka melakukan studi untuk menemukan hubungan antara perut buncit dan kesehatan pada tahun 2013.
Berdasarkan pada studi yang dilakukan, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki jumlah lemak yang tinggi di perut memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker dan penyakit jantung.
Hal ini terutama terjadi pada mereka yang memiliki jumlah lemak paling tinggi di perut dibandingkan dengan organ tubuh yang lain. Para peneliti juga mencatat bahwa lemak perut dianggap sebagai indikator lemak yang berada disekitar organ internal.
Melansir dari huffingtonpost.com, penelitian lain yang mendukung adalah hasil penelitian yang diterbitkan dalam the Journal of the American College of Cardiology menunjukkan hasil yang serupa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang menderita penyakit jantung sekaligus memiliki berat badan berlebih memiliki risiko yang lebih besar mengalami kematian dini.
Ini terjadi terutama pada orang-orang yang memiliki kelebihan lemak di perut alias perut buncit. Bahkan, peluang mereka untuk hidup bahkan lebih buruk dari orang-orang yang mengalami obesitas.
Nah, masih ingin mempertahankan perut buncit kamu? Jawabannya tentu saja tidak, bukan? Tak hanya akan terlihat lebih baik untuk penampilan, memiliki perut tak buncit juga terbukti memberikan efek yang lebih baik bagi kesehatan kamu.
Baca juga:
Kabar baik, kafein ternyata tak lukai sehatnya jantung kamu
5 Racun mematikan yang diubah jadi obat mujarab
Spirulina, si hijau yang kaya akan antioksidan
Mengenal spirulina, makanan super yang berasal dari laut
Kenali penyakit gagal jantung, penyebab kematian Panji Hilmansyah