Cara mengontrol emosi dan kemarahan saat berpuasa
Untuk meredakan emosi negatif, ada beberapa langkah sederhana untuk menenangkan pikiran Anda yang tidak tenang
Bagi umat Islam, puasa di bulan Ramadan tak hanya menahan lapar dan haus. Tak kalah penting, orang juga melatih diri untuk mengendalikan diri dan emosi.
Bagi beberapa orang, mengendalikan emosi ini sangat sulit. Emosi negatif seperti kemarahan dan iri hati cenderung membuat seseorang lepas kendali.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Mengapa bulan Ramadan penting? Sebab, amalan dan ibadah yang dilakukan di bulan suci akan dilipatgandakan.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
-
Apa yang dirasakan saat Ramadan berakhir? Seiring dengan terbenamnya matahari di akhir Ramadan, kita merasakan campuran perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Lalu, bagaimana caranya agar orang berpuasa bisa mengendalikan emosi negatif ini?
"Untuk meredakan emosi negatif, ada beberapa langkah sederhana untuk menenangkan pikiran Anda yang tidak tenang," kata psikolog klinis, Dr Carmen Harra.
Ikuti enam langkah ini untuk mengendalikan emosi Anda dan mendapatkan kembali rasionalitas di saat menjalankan puasa Ramadan, seperti dikutip Huffingtonpost, Kamis (31/5/2018):
1. Jangan langsung bereaksi
Bereaksi segera terhadap pemicu emosional bisa menjadi kesalahan besar. Sebelum menyanggah pemicunya dengan argumen emosional Anda, tarik napas dalam-dalam selama lima menit, rasakan ketika otot-otot Anda tidak kencang dan denyut jantung Anda kembali normal. Ketika Anda menjadi lebih tenang, tegaskan pada diri Anda bahwa emosi ini hanya sementara.
2. Mintalah bimbingan Tuhan
Iman adalah karunia yang dapat menyelamatkan diri manusia. Tidak peduli apa pun kepercayaan Anda, kekuatan intervensi Tuhan bisa menyelamatkan Anda dari situasi yang tidak diinginkan. Bayangkan solusi positif untuk masalah Anda, dan minta alam semesta untuk menerangi jalan terbaik ke depan.
3. Temukan cara menyalurkan emosi dengan cara positif
Setelah Anda mengelola emosi Anda, Anda harus merilisnya dengan cara yang sehat. Emosi tidak boleh terbungkus. Telepon atau temui orang yang Anda percayai dan ceritakan kepada mereka apa yang terjadi. Anda juga bisa menyimpan jurnal dan transfer emosi Anda dengan menulis emosi negatif di kertas.
Banyak juga orang yang merasa terbantu dengan melakukan latihan seperti kickboxing atau seni bela diri, untuk melepaskan perasaan mereka. Yang lainnya bermeditasi dan melantunkan lagu untuk kembali ke keadaan tenang. Lakukan aktivitas apa pun yang paling sesuai dengan Anda untuk membebaskan Anda dari sentimen yang terpendam.
4. Maknai hikmah dari setiap kejadian
Setiap kejadian dalam hidup kita, baik atau buruk, memiliki tujuan. Anda mungkin tidak memahaminya di awal, tetapi seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai melihat gambaran yang lebih besar jatuh ke dalam urutan yang sempurna. Bahkan di tengah-tengah momen yang menegangkan secara emosional, percayalah bahwa ada tujuan akhir yang akan segera Anda pahami.
5. Ubahlah pikiran Anda
Paksa keluar emosi negatif dari pikiran Anda dan gantilah dengan pikiran yang berbeda. Pikirkan tentang satu hal atau seseorang yang membuat Anda bahagia atau mengingat suatu peristiwa yang membuat Anda tersenyum.
6. Maafkan pemicu emosi Anda
Pemicu emosional Anda mungkin teman terbaik Anda, anggota keluarga Anda, diri Anda sendiri atau semua hal di atas. Tetapi ketika Anda memaafkan, Anda otomatis melepaskan diri dari kebencian, kecemburuan atau kemarahan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ita)