Gaya Hidup Kurang Gerak atau Perilaku Sedentari Bisa Timbulkan Efek Serupa Merokok
Pembimbing Kesehatan Kerja Muda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Bonnie Medana Pahlavie, MKK mengatakan bahwa perilaku sedentari menimbulkan efek samping terhadap kesehatan yang sama buruknya dengan merokok.

Perilaku sedentari atau gaya hidup kurang gerak bisa menjadi penyebab bagi beragam masalah kesehatan. Kebiasaan seperti ini bisa menimbulkan efek yang sama mengerikannya dengan dampak merokok.
Pembimbing Kesehatan Kerja Muda Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr. Bonnie Medana Pahlavie, MKK mengatakan bahwa perilaku sedentari menimbulkan efek samping terhadap kesehatan yang sama buruknya dengan merokok.
-
Kenapa merokok bisa bahaya bagi kesehatan? Kandungan berbahaya dalam rokok dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai penyakit serius.
-
Apa saja contoh kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat yang bisa menyebabkan rasa ngantuk tapi susah tidur? Beberapa kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi kafein berlebihan atau merokok, dapat menyebabkan kita merasa mengantuk tetapi susah tidur. Kafein dalam minuman seperti kopi, teh, dan minuman energi dapat merangsang sistem saraf, membuat kita tetap terjaga bahkan ketika merasa mengantuk. Merokok juga dapat mempengaruhi tidur karena nikotin bersifat stimulan.
-
Apa saja bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari tidur siang terlalu lama? Tidur siang memiliki banyak manfaat, tetapi tidur siang terlalu lama dapat memiliki efek samping yang merugikan. Menurut penelitian, tidur siang yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, insomnia, dan bahkan risiko kematian.
-
Apa aja sih bahaya yang ditimbulin dari kebiasaan malas gerak? Bahaya Malas Gerak Malas gerak, atau gaya hidup sedentary, adalah kondisi di mana seseorang memiliki aktivitas fisik yang sangat minim, seringkali karena kebiasaan duduk atau berbaring untuk waktu yang lama tanpa melakukan aktivitas fisik yang cukup. Berikut adalah beberapa bahaya malas gerak:
-
Kapan kakek di cerita anekdot Obat merasa sakit kepala? Sedang asyik-asiknya menonton televisi, tiba-tiba kepala kakek itu merasa sakit. Sang kakek langsung memanggil cucunya yang sedang bermain di dalam kamar untuk membeli obat sakit kepala.
-
Apa bahaya asbes terhadap kesehatan? Salah satu bahan yang sering kita jumpai ini ternyata menyimpan bahaya bagi kesehatan.
"Sedentary lifestyle itu kalau berdasarkan update ilmu pengetahuan baru adalah the new smoking. Jadi memberikan efek atau dampak yang sama seperti dengan merokok," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu beberapa waktu yang lalu.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, perilaku sedentari adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori yang sangat sedikit yakni kurang dari 1,5 METs.
Adapun contoh perilaku sedentari adalah berbaring atau duduk dalam waktu lama seperti saat menonton TV, bermain video game, hingga duduk terlalu lama di depan komputer ketika belajar atau bekerja.
Contoh lainnya adalah pergi ke toko atau mengantar anak ke sekolah yang jaraknya dekat dari rumah menggunakan mobil atau motor. Bonnie mengatakan, perilaku tersebut jika dilakukan terus menerus akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh sehingga meningkatkan potensi munculnya berbagai penyakit.
"(Sedentari) tidak memberikan gerak dalam tubuh kita, akhirnya terjadi penumpukan lemak dalam tubuh kita. Sehingga, menimbulkan efek berupa penyakit tidak menular seperti obesitas, hipertensi, dan sebagainya," ujar Bonnie.
Untuk itu, Bonnie pun menyarankan agar perilaku sedentari dibatasi seminimal mungkin guna menghindari peningkatan risiko penyakit-penyakit tersebut.
"Pada dasarnya kan tubuh kita, seperti otot-otot itu kan ditakdirkan untuk bergerak. Bahkan ada otot yang tidak pernah berhenti bergerak yaitu otot jantung. Jadi ya kita harus bergerak," kata Bonnie.
Lakukanlah aktivitas-aktivitas fisik seperti berjalan kaki, mencuci, menyapu, mengepel, maupun mencuci mobil. Selain itu, sempatkan juga untuk berolahraga dengan durasi 150 menit dalam sepekan.
"150 menit dalam sepekan. Mau dipecah rata jadi 30 menit selama lima hari silakan, mau dipecah jadi 60-60-30 (menit) juga silakan," ujar Bonnie.
Lebih lanjut, Bonnie mengingatkan bahwa pada saat berpuasa, idealnya seseorang tetap berolahraga. Jogging atau senam jantung sehat tetap bisa dilakukan pada waktu-waktu seperti menjelang berbuka puasa atau setelah tarawih.
(mdk/RWP)