Katarak, si silent killer yang patut untuk diwaspadai
Tingkatkan kesadaran tentang penyakit katarak mulai dari sekarang sebab Anda pun bisa berisiko
Bulan Juni merupakan bulan Katarak sedunia yang berarti bahwa di bulan ini, persoalan tentang penyakit Katarak meminta perhatian Anda untuk lebih meningkatkan kesadaran akan bahaya dari penyakit ini. Dilansir dari care2.com, berikut adalah beberapa hal penting yang wajib untuk Anda ketahui tentang salah satu penyakit mata yang paling berbahaya ini.
Apakah itu penyakit katarak?
Penyakit mata katarak merupakan penyakit progresif yang menyerang lensa mata, bagian mata yang bertugas untuk memfokuskan cahaya dan gambar ke retina. Ketika katarak menyerang mata seseorang, maka gambar yang diproyeksikan ke retina menjadi tidak fokus dan penglihatan menjadi kabur.
Apakah katarak hanya menyerang mereka yang berusia lanjut?
Dahulu katarak kebanyakan menyerang mereka yang berusia di atas 80 tahun. Namun saat ini katarak juga menyerang mereka yang masih muda karena pengaruh gaya hidup, paparan radiasi UV, kebiasaan merokok, diabetes, hipertensi, dan obesitas.
Bagaimana cara mencegah katarak?
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Public Health Nutrition menemukan bahwa makanan tinggi vitamin E, seperti almond, bayam, hazelnut, brokoli, kale, lobak dan alpukat, dapat mengurangi risiko seseorang untuk terkena katarak sebanyak 27%.
Selain informasi di atas, ada pula 3 jenis utama katarak. Pertama adalah katarak kortikal yang menciptakan semacam 'awan' di lensa mata dan sering menyerang mereka yang menderita diabetes. Kedua adalah katarak sklerotik nuklir yang membuat penyakit ini mengeras dan membuat lensa menjadi kuning. Sedangkan yang ketiga adalah katarak subkapsular posterior yang menyerang daerah belakang lensa mata. Mereka yang terkena penyakit katarak jenis ketiga ini sering mengeluh saat melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
Saat katarak menyerang, sebenarnya opsi katarak bukan satu-satunya pilihan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda terkena penyakit ini, Anda bisa mengobatinya dengan penggunaan obat tetes mata terlebih dahulu. Jika lebih parah, maka dokter mata Anda akan menyarankan untuk melakukan operasi.