Pentingnya Pola Pikir Positif untuk Bantu Adaptasi Anak di Sekolah Baru
Dalam membiasakan anak untuk beradaptasi di sekolah baru, pola pikir positif sangat penting.
Dalam membiasakan anak untuk beradaptasi di sekolah baru, pola pikir positif sangat penting.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa harapan utama orang tua untuk anak sekolah? Motivasi yang diberikan oleh orang tua bukan hanya sekadar dorongan untuk mencapai prestasi tinggi, tetapi juga fondasi penting dalam membentuk sikap belajar dan karakter anak.
-
Bagaimana cara orang tua menunjukkan harapan kepada anak sekolah? Keterlibatan aktif dalam mendukung anak dalam tugas-tugas sekolah, membimbingnya melalui tantangan akademis, dan menanamkan nilai-nilai kesabaran dan ketekunan menjadi landasan yang kokoh dalam memotivasi anak untuk belajar.
-
Kenapa penting untuk mengajarkan anak berdoa pulang sekolah? Doa ini tidak hanya sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelancaran aktivitas belajar, tetapi juga sebagai permohonan perlindungan selama perjalanan pulang.
-
Apa yang Onad katakan tentang tugas mengantar anak sekolah? "Loh, emang bukannya kalo tugas nganter itu tugas ibu, ya?" ujar Onad yang kemudian dibalas oleh Vidi dengan menyebutnya sebagai suami perhitungan.
-
Kapan orang tua memberikan harapan kepada anak sekolah? Selain itu, orang tua juga berperan sebagai penyemangat yang memberikan dukungan emosional. Dengan memberikan pujian, memberi penghargaan atas usaha, dan merayakan setiap keberhasilan kecil, orang tua memberikan dorongan positif yang membangun kepercayaan diri anak.
Pentingnya Pola Pikir Positif untuk Bantu Adaptasi Anak di Sekolah Baru
Membantu anak beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru adalah salah satu tantangan utama bagi orang tua. Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menekankan bahwa pola pikir positif yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua di rumah memiliki peran penting dalam memfasilitasi adaptasi anak di sekolah baru.
"Tanamkanlah pesan-pesan yang positif tentang sekolah. Misalnya sekolah jadi tempat menyenangkan karena banyak teman dan anak bisa bermain bersama," jelas Vera.
Pengalaman Vera menunjukkan bahwa anak-anak yang sudah terbiasa dengan pola pikir positif lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sekolah. Sebaliknya, anak yang tidak merasa bahagia di sekolah seringkali menunjukkan gejala seperti mogok masuk sekolah, menolak mengerjakan tugas, hingga mengalami stres akibat tuntutan akademis dan sosial.
Untuk mencegah hal-hal tersebut, Vera menyarankan agar orang tua mempersiapkan mental anak dengan membentuk pola pikir positif terkait kondisi di sekolah. Pembicaraan yang dapat membebani pikiran anak, seperti tuntutan untuk selalu menjadi anak pintar atau mendapatkan nilai bagus, sebaiknya dihindari.
“Hindari terlalu membebani anak seperti di sekolah harus jadi anak pintar, harus selalu bisa menjawab pertanyaan guru, harus dapat nilai bagus dan lain-lain. Usahakan agar anak merasa senang di sekolah tanpa beban yang berlebihan,” ucap Vera.
Selain menanamkan pola pikir positif, Vera juga memberikan beberapa saran praktis bagi orang tua yang memiliki anak mulai masuk sekolah pada usia kurang dari 6 atau 7 tahun. Salah satunya adalah dengan menggambarkan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan.
Menceritakan pengalaman positif tentang sekolah dapat membuat anak merasa lebih nyaman untuk tinggal di sekolah dalam waktu yang lama. Orang tua juga dapat mendukung adaptasi anak dengan datang ke sekolah lebih awal, memberikan waktu tambahan bagi anak untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
Berkenalan dengan satu atau dua orang tua lainnya juga dapat menjadi langkah yang bermanfaat. Mengatur acara bermain bersama (playdate) bagi anak-anak dan teman-teman sekelasnya di luar jam sekolah dapat membantu anak merasa lebih akrab dengan teman sekelasnya. Interaksi ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan mempercepat proses adaptasi.
“Kemudian jangan lupa berkenalanlah dengan satu atau dua orang tua lainnya, untuk kemudian mengatur playdate bagi anak dan teman-teman sekelasnya di luar jam sekolah,” kata Vera.
Dari sisi kemandirian, Vera menekankan pentingnya memastikan anak sudah mampu mengurus dirinya sendiri. Keterampilan dasar seperti pergi ke toilet, memakai sepatu, makan bekal sendiri, dan menyiapkan perlengkapan sekolah perlu diajarkan sebelum anak mulai proses belajar di sekolah. Hal ini tidak hanya membantu anak merasa lebih percaya diri, tetapi juga memudahkan mereka dalam menjalani aktivitas sehari-hari di sekolah.
Vera juga menambahkan bahwa orang tua perlu memastikan anak mengerti dan mematuhi aturan yang dibuat oleh sekolah. Misalnya, aturan tentang penggunaan gawai, membereskan mainan di kelas, dan memahami batasan-batasan yang ada di ruang kelas. Mengajarkan anak untuk menghormati aturan dan batasan ini akan membantu mereka berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sekelas dan guru.