Video games berbau kekerasan justru baik bagi anak?
Bermain video games seperti Grand Theft Auto dan Mortal Kombat ternyata tidak berbahaya bagi anak.
Bermain video games seperti Grand Theft Auto dan Mortal Kombat ternyata tidak berbahaya bagi anak. Jenis video games berbau kekerasan tersebut justru sifatnya bisa dijadikan sebagai sebuah terapi, demikian menurut penelitian terbaru.
Bagi anak dengan kondisi hiperaktif (ADHD) atau depresi, peneliti juga menemukan kalau bermain video games tidak membuat kepribadian anak-anak tersebut semakin buruk.
-
Kenapa ikatan ibu dan anak sangat kuat? “Although the bond between a mother and her child is invisible, it’s stronger than any man-made material in existence.” – Ivana Davies- “Meskipun ikatan antara ibu dan anaknya tidak terlihat, itu lebih kuat dari materi buatan manusia mana pun yang ada.” – Ivana Davies
-
Di mana ibu tikus dan anaknya mengobrol? Pada suatu hari, seorang ibu bersama anaknya dari bangsa tikus sedang asik mengobrol di atas selokan.
-
Kenapa anak-anak artis ini didampingi dua ibu saat wisuda? Kehadiran orang tua kandung dan sambung yang kompak di momen wisuda anak menunjukkan bahwa cinta dan perhatian tidak terpengaruh oleh status pernikahan.
-
Siapa yang membunuh istri dan anak-anak Soeparwi? Sono mengaku dialah yang membunuh Soeminah dan kedua anaknya sebelum akhirnya melakukan usaha percobaan bunuh diri dengan menghirup gas.
-
Siapa yang disebut sebagai ibu satu anak? Bal Idol K-Pop Ibu satu anak ini keren banget dengan gaya ala idol K-Pop yang banyak jadi idola.
-
Kapan kedekatan orang tua dan anak mulai terbentuk? Kelekatan ini berkembang melalui interaksi yang sering dan konsisten antara anak dan orang tua sejak anak masih dalam kandungan hingga usia dewasa.
Penemuan ini jelas bertolak belakang dengan kepercayaan banyak orang yang selama ini menganggap video games berbau kekerasan mampu memicu tindak bullying, pertengkaran, kriminal, hingga pembunuhan.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, sebanyak 377 anak dilibatkan dalam penelitian yang dilakukan para ahli di Stetson University, Florida. Rata-rata usia mereka adalah 13 tahun dan menderita gejala depresi.
Tim peneliti yang dikepalai Dr Ferguson pun ingin mengetahui apakah gejala depresi bisa berujung pada sikap yang lebih agresif jika anak-anak bermain video games yang berbau kekerasan.
"Berdasarkan penelitian, tidak ada bukti kalau bermain video games berbau kekerasan membuat anak-anak tersebut ingin melakukan bullying," terang Dr Ferguson.
Sebaliknya, bermain video games berbau kekerasan justru membantu anak-anak yang menderita gejala depresi itu menurunkan kecenderungan untuk bersikap agresif dan perilaku bullying.
Hasil penelitian kemudian dilaporkan dalam Springer's Journal of Youth and Adolescence.
Baca juga:
3 Jenis makanan yang paling buruk bagi gigi
Bakteri di mulut bisa timbulkan kanker usus, bagaimana bisa?
Kenali 5 penyebab gusi berdarah!
Dapatkan gigi putih bersih dengan stroberi
Cegah gigi berlubang dengan makanan ini!