3 Klub Arab Saudi Tertarik Datangkan Marcus Rashford dari MU
Tiga klub di Pro Liga Saudi dilaporkan menunjukkan minat untuk merekrut penyerang Manchester United, Marcus Rashford.
Marcus Rashford, penyerang Manchester United, kini menjadi incaran tiga klub dari Arab Saudi, yaitu Al-Ahli, Al-Ittihad, dan Al-Qadsiah, menjelang pembukaan jendela transfer Januari. Menurut informasi dari Give Me Sport, ketiga klub tersebut menunjukkan minat untuk merekrut Rashford, baik di bulan Januari 2025 maupun di musim panas 2025.
Diperkirakan, Rashford akan meninggalkan Old Trafford pada tahun 2025 setelah namanya masuk dalam daftar jual yang disusun oleh pemilik klub, INEOS. Pelatih MU, Ruben Amorim, juga telah mencoret pemain berusia 27 tahun ini dari dua laga terakhir melawan Manchester City dan Tottenham, yang semakin menambah spekulasi mengenai masa depannya.
- Klub Asal Spanyol ini Ingin Pinjam Marcus Rashford dari Manchester United
- Marcus Rashford Singgung soal Tantangan Baru dan Langkah Berikutnya, Sinyal Bakal Segera Tinggalkan MU?
- 5 Klub ini Bisa Menjadi Tempat Baru Marcus Rashford Jika Meninggalkan MU
- Nasihat Jaap Stam ke Marcus Rashford: Segera Tinggalkan MU dan Cari Klub Baru
Menanggapi isu seputar transfer, Rashford mengakui bahwa ia merasa siap menghadapi tantangan baru. Meskipun demikian, ia menolak untuk memberikan komentar negatif tentang klub yang telah membesarkan karirnya. Rashford berjanji akan memberikan pernyataan resmi jika ia benar-benar memutuskan untuk meninggalkan Manchester United. Ini menunjukkan sikap profesionalnya dan rasa hormat terhadap klub yang telah menjadi rumahnya selama ini.
Rintangan dalam Proses Transfer
Gaji Marcus Rashford yang dilaporkan mencapai 375 ribu pound per minggu (setara dengan Rp7,6 miliar) menjadi salah satu tantangan bagi calon pembeli. Selain itu, Manchester United (MU) disebut menginginkan minimal 40 juta pound (Rp817 miliar) untuk melepaskan bintang mereka. Namun, ketertarikan dari klub-klub Saudi dapat menjadi solusi. Al-Ahli, Al-Ittihad, dan Al-Qadsiah telah menunjukkan minat yang serius terhadap Rashford. Jika transfer ini terwujud, prosesnya akan ditangani langsung oleh Direktur Olahraga Liga Pro Saudi, Michael Emenalo.
Di antara ketiga klub yang tertarik, Al-Ahli memiliki kebutuhan paling mendesak akan seorang penyerang sayap atau penyerang serbabisa. Saat ini, pelatih Al-Ahli, Matthias Jaissle, mengandalkan Firas Al-Buraikan, yang sebenarnya lebih cocok bermain sebagai striker, untuk mengisi posisi tersebut.
Rashford dianggap sebagai solusi ideal yang dapat langsung berkontribusi di tim utama. Namun, Al-Ahli menghadapi tantangan karena kuota pemain asing mereka sudah penuh. Kemungkinan besar, mereka perlu melepaskan salah satu pemainnya terlebih dahulu. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah melepas Roberto Firmino, yang saat ini menjabat sebagai kapten tim dan bermain di belakang Ivan Toney.
Penampilan Rashford pada musim ini
Pada musim ini, Rashford telah bermain sebanyak 24 kali untuk Manchester United di semua ajang, dengan mencetak tujuh gol dan memberikan tiga assist. Pelatih Amorim telah mengonfirmasi bahwa Rashford dapat dimainkan dalam pertandingan melawan Bournemouth yang akan berlangsung pada hari Minggu ini (22-12-2024). Namun, masih terdapat ketidakpastian mengenai apakah ia akan diturunkan, terutama setelah pelatih mempertanyakan komitmennya dalam sesi latihan yang terakhir.
Dukungan dari Lee Sharpe
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Give Me Sport, Lee Sharpe, mantan gelandang Manchester United, mengungkapkan bahwa pindah ke Arab Saudi bisa menjadi keputusan yang tepat untuk Marcus Rashford. Ia berpendapat, "Saudi mungkin menjadi opsi utama. Mereka mampu membayar transfernya dan meningkatkan gajinya.
Rashford akan menjadi superstar di sana, apalagi dengan ritme permainan yang lebih lambat akibat cuaca panas. Standar permainannya juga tidak seketat Premier League, jadi saya rasa itu cocok untuk Rashford," jelas Sharpe. Dengan pernyataan tersebut, Sharpe menunjukkan keyakinannya bahwa Rashford dapat beradaptasi dengan baik di liga Arab Saudi, mengingat perbedaan gaya bermain dan intensitas yang lebih rendah dibandingkan dengan liga Inggris. Ini tentu menjadi pertimbangan bagi Rashford dalam menentukan langkah karier selanjutnya.