Bahasa Masih Jadi Kendala Shin Tae-yong Dalam Melatih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong tetap berkomunikasi dengan pemain dan media menggunakan bahasa Korea saat melatih tim nasional Indonesia.
Shin Tae-yong telah menjalani empat tahun sebagai pelatih tim nasional Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan ini berhasil menciptakan sejumlah prestasi bagi timnas Indonesia. Namun, di balik keberhasilan tersebut, STY juga memiliki beberapa kelemahan dalam mengelola skuad Garuda.
Sejak mengambil alih kepelatihan timnas Indonesia pada tahun 2000, STY sukses membawa timnas Indonesia mencapai babak 16 besar di Piala Asia 2023. Selain itu, timnas Indonesia juga berhasil melaju ke semifinal pada debutnya di Piala Asia 2023 yang diadakan di Qatar.
- Memahami Sifat Keras Kepala Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Media Korea Selatan Bela Shin Tae-yong: Ekspetasi ke Timnas Indonesia Terlalu Tinggi
- Shin Tae-yong Terharu Ribuan Warga Korsel Dukung Langsung Timnas Indonesia Lawan Jepang di GBK
- Shin Tae-yong Sebut Ribuan Warga Korsel Bakal ke SUGBK Bela Timnas Indonesia, Jepang Pasti Terkejut
Ini adalah pencapaian yang sangat berarti, di mana timnas Indonesia untuk pertama kalinya berhasil menembus putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Namun, masa kejayaan STY bersama timnas Indonesia kini terancam berakhir.
Prestasi timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sangat mengecewakan. Jay Idzes dan rekan-rekannya terjebak di posisi juru kunci Grup C. Indonesia hanya mampu mengumpulkan tiga poin dari tiga hasil imbang dan dua kekalahan. Target untuk masuk empat besar di Grup C kini berada dalam ancaman.
Posisi STY sebagai pelatih juga mulai dipertanyakan. Salah satu masalah yang paling banyak dibicarakan adalah ketidakmampuan STY dalam berbahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Selama ini, STY hanya bisa berkomunikasi dalam bahasa Korea. Oleh karena itu, komunikasi antara STY dan para pemain terpaksa dilakukan melalui penerjemah. Jeong Seok Seo, yang akrab disapa Jeje, menjadi andalan untuk menerjemahkan instruksi STY kepada para pemain.
Shin Tae-yong tak belajar bahasa Indonesia atau Inggris
STY ditanya mengapa selama empat tahun bekerja di Indonesia, ia tidak berusaha mempelajari bahasa Indonesia atau setidaknya bahasa Inggris. Ia kemudian dibandingkan dengan sejumlah pelatih ternama yang cepat menguasai bahasa lokal demi memperlancar komunikasi, seperti Josep Guardiola, Mauricio Pochettino, dan Roberto De Zerbi.
Dengan penghasilan yang besar dari PSSI, seharusnya STY sudah bisa belajar bahasa Indonesia atau minimal bahasa Inggris agar interaksi dengan para pemain menjadi lebih lancar.
Posisi Shin Tae-yong dalam bahaya
Posisi STY di tim nasional Indonesia kini semakin tidak aman. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menegaskan bahwa akan ada evaluasi menyeluruh terhadap timnas Indonesia setelah pertandingan melawan Arab Saudi.
"Seperti yang saya sampaikan kemarin waktu saya ketemu mereka (anggota skuad timnas), ini akan jadi evaluasi besar-besaran," ungkap Erick, seperti yang dilansir oleh Antara. Ia menambahkan, "Bahkan kemarin saya sampaikan di ruang ganti bahwa kita semua percaya tidak dengan proyek besar ini, kalau pemain tidak percaya, kalau pelatih tidak percaya, ya saya siap mundur, itu poinnya. Kalau tidak percaya ya selesai dong."
Erick juga menekankan ketidakpuasannya terhadap performa tim,
"Yang saya tidak suka, kalau kita itu bermain tidak maksimal. Bahkan di game-game yang kita seharusnya menang, malah tidak menang. Nah ini yang saya kembali tantang pelatih, pemain, semua secara terbuka. Bahkan saya bilang di kata kata kemarin, harus semua instropeksi diri, betul kan?" pungkasnya.