Memahami Sifat Keras Kepala Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Charis Yulianto, yang pernah menjalin kedekatan dengan Shin Tae-yong, mengungkapkan berbagai hal tentang pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut.
Charis Yulianto, yang pernah memiliki kedekatan dengan Shin Tae-yong, mengungkapkan pandangannya mengenai pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Ia menyatakan, "Sebagai seorang pelatih kepala memang harus keras kepala. Harus punya prinsip. Karena apa? Karena, ibaratnya pelatih itu seperti supir. Harus memilih penumpang yang benar-benar, memilih pemain yang harus lebih mau keinginan dia yang bertanggung jawab di atas lapangan."
Dalam wawancara melalui kanal YouTube Bola Bung Binder, Charis menjelaskan bahwa pelatih harus tegas dalam memilih pemain yang sesuai dengan visi dan misi tim.
Lebih lanjut, Charis menambahkan, "Tentunya, pemain yang sudah dipilih saat ini sudah sesuai kebutuhan tim itu sendiri. Entah itu plus minusnya pemain seperti apa, kemampuan dan kekurangannya seperti apa, saya yakin coach Shin Tae-yong sudah mengukur secara langsung dan saya melihat coach Shin Tae-yong juga orang yang sangat keras dalam hal positif."
Mantan kapten Timnas Indonesia ini juga pernah menjadi asisten Shin Tae-yong dalam dua pertandingan FIFA matchday melawan Argentina dan Palestina.
Charis memberikan contoh mengenai pendekatan latihan Shin Tae-yong, "Saya ambil contoh saat latihan. Mungkin awal-awal beliau memberikan pelatihan memang sering memberikan menu passing. Kalau kita main bola nggak bisa passing, ya nggak bisa main bola. Ya kembali saja kita ke akademi atau SSB. Itu salah satu contoh yang sederhana. Jadi saya pikir beliau adalah seorang pelatih yang cukup detail melihat dari sisi teknis."
Ia menekankan pentingnya kemampuan dasar dalam permainan sepak bola, dan menganggap Shin Tae-yong sebagai pelatih yang sangat memperhatikan aspek teknis.
Kritik untuk lebih baik
Sikap tegas dan disiplin yang ditunjukkan oleh Charis Yulianto dapat dipahami, mengingat ia kini menjabat sebagai pelatih di sebuah klub Liga 4 di Jakarta.
"Jadi kalau salah ya harus dibetulkan. Saya juga sebagai seorang pelatih harus seperti itu dan harus tegas. Sebenarnya tak anti kritik. Saya melihatnya secara langsung. Saya juga komunikasi dengan staf pelatih lainnya, mereka pun nggak anti kritik," ungkap Charis Yulianto, yang pernah membawa Indonesia ke final Piala AFF 2004 meski harus mengakui kekalahan dari Singapura.
Charis menambahkan bahwa kritikan atau masukan yang bertujuan untuk perbaikan tim nasional adalah hal yang wajar dan seharusnya diterima dengan baik. "Kalau ada kritikan atau masukan demi perbaikan timnas, saya pikir diterima. Nggak ada masalah sebenarnya," kata Charis Yulianto, yang menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas tim melalui komunikasi yang baik dengan para staf pelatih lainnya.
STY melatih sejak 2020
Sejak Januari 2020, Shin Tae-yong telah menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Dengan dukungan penuh dari PSSI melalui program naturalisasi yang agresif, ia berhasil membawa Timnas Indonesia U-23 mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024, melaju ke babak 16 besar Piala Asia, serta kini bersiap menghadapi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di tahun ini, STY kembali memimpin Timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF 2024, setelah sebelumnya mengalami kegagalan meraih gelar juara pada dua edisi sebelumnya, yaitu 2020 dan 2022.