Egy mengenang kegagalannya bersama Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18
Egy Maulana Vikri masih ingat dengan kegagalan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 pada tahun 2017 lalu.
Egy Maulana Vikri masih ingat dengan kegagalan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-18 pada tahun 2017 lalu. Saat itu, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi juara namun akhirnya harus terima berada di urutan ketiga.
Penyesalan sangat dirasakan Egy Maulana. Terlebih lagi, dia memborong dua gelar individu di kejuaraan tersebut, top scorer (delapan gol) dan pemain terbaik.
Kiprah Egy Maulana bersama Timnas Indonesia U-19 terbilang mulus di Kejuaraan AFF U-18. Mereka berhasil memuncaki klasemen Grup B dengan nilai sembilan, unggul selisih gol dari tuan rumah, Myanmar.
Langkah tim yang kala itu dilatih Indra Sjafri terhenti di babak semifinal oleh Thailand. Timnas Indonesia U-19 kalah dalam drama adu penalti (2-3) setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal.
Dalam laga itu, Indonesia sebenarnya mendominasi permainan. Namun kartu merah Saddil Ramdani di menit ke-44 menjadi malapetaka untuk Timnas Indonesia U-19.
Egy Maulana dan kawan-kawan harus puas finis di posisi ketiga. Timnas Indonesia U-19 mengalahkan Myanmar dengan skor telak 7-1.
"Waktu itu saya sangat sedih, kami bermain bagus (melawan Thailand), 10 pemain melawan 11 pemain. Namun kami tetap kalah dari Thailand dalam drama adu penalti," kata Egy.
"Seperti yang saya katakan. Jika kalah, kami harus menarik kesimpulan dan melihat ke depan agar hari esok lebih bagus lagi. Jika saya merasakan kesedihan hari itu, saya mencoba fokus dengan apa yang akan terjadi selanjutnya," pemain berusia 17 tahun itu menambahkan.
Egy sendiri saat ini baru saja menjalin kontrak dengan salah satu klub Eropa, Lechia Gdansk, dengan durasi tiga tahun. Ia baru bisa bisa bermain di Eropa musim depan menunggu usianya genap 18 tahun yang akan berlaku pada bulan Juli mendatang.
Sumber: Liputan6.com
(lip6/shd)