Eks Komite Etik FIFA: KLB tim transisi tidak akan diakui FIFA
Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir, menyebut upaya Tim Transisi yang merencanakan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) ak
Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir, meminta PSSI pimpinan La Nyalla Mahmud Matalitti tidak menanggapi adanya upaya Tim Transisi yang merencanakan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), akhir tahun ini.
"FIFA hanya mengakui PSSI dan bukan Tim Transisi yang jelas bukan organisasi sepak bola. Jadi, PSSI tidak perlu menanggapinya," kata Dali Tahir.
Sebaiknya, kata Dali, PSSI membiarkan saja upaya Tim Transisi tersebut. Sebab hasil KLB yang dibuatnya tidak akan pernah diakui FIFA. "Silahkan saja buat KLB PSSI tetapi saya garansi hasilnya tidak akan pernah diakui FIFA," tegasnya.
Yang lebih tidak habis pikir lagi, kata Dali, adanya upaya Tim Transisi membuat draft statuta PSSI dan tata kelola sepak bola.
"Sudah jelas Statuta itu milik FIFA yang diadopsi anggotanya, tapi kenapa justru membuat draft statuta. Tim Transisi itu harusnya bukan terus menambah anggota tetapi diinstruksikan menambah pengetahuan tentang statuta FIFA. Jadi, mereka tidak terus menerus melakukan kesalahan dan memahami aturan pelaksanaan KLB PSSI yang sah dan menemukan adanya statuta FIFA yang tidak memperbolehkan intervensi pemerintah," imbuhnya.
Menurut Dali Tahir, penyelenggaraan KLB PSSI yang diakui FIFA harus memenuhi persyaratan yakni diminta dan disetujui 2/3 dari 782 anggota PSSI. Lalu, PSSI mengirimkan surat permohonan kepada FIFA.
"KLB bisa dilaksanakan dengan syarat harus ada surat permintaan resmi dari PSSI dan diajukan enam bulan sebelum pelaksanaan ke FIFA. Ketentuannya lainnya yakni KLB PSSI bisa terlaksana bilamana ada permintaan 2/3 dari anggota resmi PSSI dan bukan pemilik suara," tambahnya.
"Bahkan, wacana membentu federasi sepak bola baru pengganti PSSI juga lebih konyol lagi," ketusnya. (esa/dim)