FIFA Berpotensi Kabulkan Laga Bahrain vs Timnas Indonesia Diulang, Ternyata Pernah Hadapi Kasus Serupa
FIFA bisa gelar ulang laga Bahrain vs Indonesia jika wasit Ahmed Al Kaf terbukti bersalah saat memimpin pertandingan.
Timnas Indonesia harus puas bermain imbang 2-2 melawan Bahrain pada matchday ketiga Grup C Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dihelat di Stadion Nasional Bahrain, Riffa pada Kamis (10/11) malam.
Hasil tersebut cukup mengecewakan sekaligus membuat jengkel penggemar Timnas.
Bukan karena penampilan buruk dari skuad Garuda, justru karena adanya indikasi permainan kotor Bahrain dan andil dari wasit Ahmed Al Kaf.
Wasit Ahmed Al Kaf dituding sengaja mengulur waktu hingga menit ke-99 demi Bahrain bisa mencetak gol penyama kedudukan setelah tertinggal 1-2.
Padahal tambahan waktu yang diberikan adalah 6 menit yang artinya pertandingan harus berhenti di menit ke-96. Apalagi tidak ada kejadian berarti yang membuat pertandingan terhenti cukup lama di waktu tambahan.
Kepemimpinan wasit asal Oman itu pun dianggap mencurigakan oleh para pendukung Timnas Indonesia termasuk PSSI.
PSSI kabarnya akan kirim surat protes ke FIFA dan AFC terkait kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf di laga Bahrain vs Indonesia pada Kamis (10/11) di Stadion Nasional Bahrain, Riffa.
PSSI merasa dirugikan atas keputusan wasit Ahmed Al Kaf yang dianggap menguntungkan Bahrain hingga mampu mencetak gol meski waktu telah lebih dari batas.
Pertanyaan besar muncul di berbagai platform media sosial terkait peluang pertandingan tersebut diulang jika terbukti Bahrain main mata dengan wasit.
Ternyata FIFA pernah menghadapi kasus serupa dan bisa mengulang pertandingan jika kasus tersebut terjadi. Bagaimana prosedurnya?
Keputusan Wasit Bersifat Final
Laga Bahrain vs Indonesia berada di bawah naungan FIFA. Jadi, laga ini digelar berdasarkan pada aturan yang dibuat IFAB (International Football Association Board).
Menurut aturan musim 2023/2024, keputusan yang diambil wasit bersifat final atau tidak bisa diganggu gugat.
"Keputusan wasit mengenai fakta yang terkait dengan permainan, termasuk apakah gol tercipta atau tidak dan hasil pertandingan, bersifat final. Keputusan wasit, dan semua ofisial pertandingan lainnya, harus selalu dihormati," tulis IFAB pada bagian wasit.
Bahkan, dalam aturan tersebut dijelaskan jika wasit menyadari keputusan yang dibuat keliru, wasit tidak boleh menganulirnya ketika laga sudah berjalan.
Seperti halnya pada kasus Bahrain vs Indonesia, yang mana laga sudah dimulai lagi setelah gol Marhoon pada menit 90+9.
FIFA Bisa Ulang Pertandingan
Prosedur yang harus dilakukan sebuah organisasi sepak bola suatu negara adalah melaporkan ke FIFA sebelum akhirnya ditindaklanjuti.
Jika terindikasi adanya permainan di dalam permainan, FIFA akan melakukan investigasi secara mendalam termasuk mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang terjadi.
Meski begitu, sangat jarang terjadi pertandingan resmi FIFA digelar ulang.
Sebagai contoh, gol handball Thierry Henry pada Kualifikasi Piala Dunia 2010 tak membuat laga Prancis lawan Irlandia Utara harus ditunda.
Bahkan Irlandia Utara yang telah mengirimkan protes tetap tidak berpengaruh pada nasib mereka kala itu yang tetap gagal lolos ke Piala Dunia 2010.
Namun, bukan berarti tidak ada pengulangan pertandingan. Pada 2016 lalu, laga Afrika Setan lawan Senegal harus diulang karena wasit Jospeh Lamptey diduga terlibat pada manipulasi hasil pertandingan.
Lamptey dianggap memberikan penalti kontroversial yang membuat Afrika Selatan menang 2-1 atas Senegal.
Senegal akhirnya mengajukan protes ke FIFA akibat Lamptey dituding memberikan pelanggaran hands ball yang sebenarnya tidak terbukti.
Proses panjang akhirnya dilakukan lewat Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan Komite Disiplin dan Banding FIFA.
CAS dan FIFA pun sepakat untuk menggelar ulang pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Senegal.
Senegal pun akhirnya memenangkan laga ulangan kontra Afrika Selatan pada 10 November 2017 dengan skor 0-2 sekaligus lolos ke Piala Dunia 2018.
Wasit Lamptey juga akhirnya diskorsing tiga bulan oleh CAF (Federasi Sepak Bola Afrika). Namun belakangan, ia dilarang memimpin pertandingan seumur hidup.
Dalam kasus Bahrain vs Indonesia, bukan tak mungkin FIFA akan melakukan laga ulangan jika wasit terbukti ikut 'bermain' dari hasil investigasi.
Selain laga diulang, wasit Ahmed Al Kaf terancam hukuman seumur hidup dari lingkungan sepak bola di bawah naungan FIFA.