Final Piala AFF U-22 2019, Begini Perjalanan Timnas Indonesia U-22 dan Thailand ke Partai Puncak
Final Piala AFF U-22 2019, Begini Perjalanan Timnas Indonesia U-22 dan Thailand ke Partai Puncak
Jakarta Timnas Indonesia U-22 bakal melakoni pertandingan penentuan juara Piala AFF U-22 2019 pada Selasa (26/2/2019) di Olympic Stadium, Kamboja. Thailand, lawan yang dihadapi bukan tim yang asing.
Thailand, spesialis sukses di berbagai level turnamen Asia Tenggara. Tim Negeri Gajah Putih mungkin sudah bosan mengangkat trofi sanking seringnya menjadi juara.
-
Kapan laga perdana Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23? Timnas Indonesia bakal bertemu Malaysia dalam laga perdana Grup B Piala AFF U-23 di Thailand pada Jumat (18/8).
-
Apa tujuan Timnas Indonesia U-20 dalam Kualifikasi Piala Asia U-20 2025? Di bawah arahan Pelatih Indra Sjafri, Timnas masih berusaha untuk lolos sebagai juara grup atau setidaknya menjadi salah satu dari lima runner-up terbaik agar dapat tampil di putaran final Piala Asia U-20 2025.
-
Apa yang diraih oleh Timnas Indonesia U-22 di Sea Games 2023? Medali Emas untuk Timnas Indonesia Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-22 bangga dengan semangat anak buahnya, hingga berhasil meraih emas di Sea Games 2023.
-
Dimana Timnas U-23 akan berlaga di Piala AFF U-23? Piala AFF U-23 2023 akan berlangsung di Thailand pada 17 hingga 26 Agustus.
-
Apa yang sedang dihadapi Timnas Indonesia U-20? Timnas Indonesia U-20 akan berhadapan dengan Thailand U-20 dalam ajang Seoul Earth On Us 2024 pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.
-
Apa yang menjadi persiapan Timnas Indonesia U-20 sebelum mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-20 2025? Seoul Earth on Us Cup 2024 merupakan bagian dari persiapan Timnas Indonesia U-20 sebelum melakoni Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 melawan Timnas Yaman U-20, Timnas Timor Leste U-20, dan Timnas Maladewa U-20.
Sementara itu, Tim Merah-Putih selalu kesulitan menjadi yang terbaik. Semenjak 1991 menjadi juara SEA Games, Indonesia baru mengakhiri paceklik gelar pada Piala AFF U-19 2013, dan kemudian diikuti kesuksesan di Piala AFF U-16 2018 lalu.
Di level senior, nama Timnas Indonesia tak pernah masuk dalam catatan buku sejarah sebagai juara.
Menariknya Indra Sjafri, yang menukangi Timnas Indonesia U-22Â saat ini adalah aktor sukses Timnas Indonesia U-19 lima tahun silam.
Sang mentor dianggap sosok yang membangkitkan euforia sepak bola usia dini. Di tangannya lahir bintang-bintang berkelas macam Evan Dimas, Putu Gede, Ilham Udin Arymain.
Bersama Timnas Indonesia U-22, Indra membawa bintang-bintang wajah baru. Osvaldo Haay, Marinus Wanewar, Lutfi Anwar, bersiap mencetak sejarah baru bagi sepak bola Indonesia, yang tengah koyak dengan kasus-kasus pengaturan skor di kompetisi domestik.Â
  View this post on Instagram
Timnas Indonesia U-22 Sempat Terseok di Penyisihan
Langkah Timnas Indonesia U-22 menunju final Piala AFF U-22 2019 tak mulus. Terutama saat melakoni tiga laga penyisihan Grup B.
Pada laga pertama penyisihan Grup B, Tim Garuda Muda ditahan 1-1 oleh Myanmar. Ketika itu lawan lebih dulu menjebol gawang Indonesia, sebelum akhirnya Rachmat Irianto mencetak gol pada menit ke-38 dan membawa Indonesia meraih poin satu.
Dari segi hasil, Timnas Indonesia U-22 masih belum ada peningkatan saat melakoni laga kedua di Grup B (20/2/2019). Berjumpa musuh bebuyutan, Malaysia, Tim Merah-Putih kembali meraih skor imbang, kali ini 2-2.
Timnas Indonesia U-22 sempat unggul dua kali, lewat Marinus Wanewar menit ke-52 dan Witan Sulaeman menit ke-77, namun dua kali pula gawang Indonesia jebol, hingga akhirnya Indonesia terpaksa berbagi poin lagi dengan lawan.Â
Pada laga terakhir Grup B, partai terakhir, yang sekaligus jadi penentu kelolosan ke semifinal, Timnas Indonesia U-22 dengan gagah berani menantang tuan rumah, Kamboja (22/2/2019).
Meski sudah memastikan lolos ke semifinal sebagai juara grup sejak laga kedua berkat kemenangan beruntun, Kamboja tetap merepotkan Indonesia. Namun, tekad tak mau angkat koper dan mengharumkan nama bangsa, menyelimuti setiap pemain Tim Garuda.
Marinus Wanewar jadi sorotan dalam laga ini menyusul brace yang dicetaknya pada menit ke-19 dan ke-83. Indonesia akhirnya menyudahi perlawanan Kamboja dengan skor 2-0.
Indonesia memastikan tempat di semifinal dengan koleksi poin lima dan jadi runner-up Grup B, menantang Vietnam yang berstatus juara Grup A.
Grafik Timnas Indonesia U-22 kian menanjak. Di semifinal, Bagas Adi cs. merontokkan Vietnam, satu di antara kandidat juara turnamen ini.
Vietnam ke semifinal sebagai juara Grup A, namun Timnas Indonesia U-22 tak gentar. Tim Merah-Putih tampil cukup apik untuk menahan setiap gempuran lawan.
Bahkan, mampu menjebol gawang Vietnam lewat tendangan bebas cantik yang dieksekusi Luthfi Kamal pada menit ke-69. Itulah satu-satunya gol yang tercipta, dan Indonesia pun ke final.
Timnas Indonesia U-22 tentu diharapkan mampu menyuguhkan permainan yang kian moncer dan mencapai puncaknya pada partai final melawan Thailand. Dengan begitu, trofi juara bisa dibawa pulang ke Tanah Air.
Â
Thailand Kelelahan di Semifinal
Sebaliknya, langkah Timnas Thailand U-22 cenderung mulus hingga ke laga puncak.
Tim asuhan Alexandre Lima, belum tersentuh kekalahan serta kebobolan dalam waktu normal pertandingan selama Piala AFF U-22 2019. Sang arsitek asal Brasil yang didapuk jadi nakhoda tim pada awal November 2018 terlihat sukses menjaga tempo permainan Timnas Thailand U-22.
Menghadapi jadwal padat turnamen, Thailand tak habis-habisan di awal namun gembos di akhir.Â
Di fase penyisihan Grup A Thailand menang 1-0 dan 3-0 masing-masing atas Timor Leste dan Filipina, bermain tanpa gol kontra Vietnam.
Mereka melaju ke semifinal dengan status runner-up Grup A. Memasuki periode knock-out Tim Negeri Gajah Putih Muda bersua tuan rumah Kamboja yang jadi tim kuda hitam di penyisihan.
Thailand menang 5-3 dalam adu penalti atas Kamboja (0-0) di semifinal.
Pelatih Thailand, Alexandre Gama, mengakui kalau anak asuhnya mengalami kesulitan dengan gaya permainan Timnas Kamboja U-22. Timnas Thailand U-22 akan menghadapi Timnas sepak bola Indonesia U-22 di final Piala AFF U-22.
Sebab Timnas Thailand U-22 kerap mengalami masalah saat berusaha membangun serangan. Apalagi pada laga tersebut anak asuh Gama juga jarang memegang bola.
âSaya tahu bahwa kami bisa bermain lebih baik jika kami memegang bola lebih banyak. Tapi itu adalah sesuatu yang bisa kami tingkatkan dari laga ke laga,â kata Gama.
Pernyataan Gama jangan diartikan secara harafiah bahwa Timnas Thailand U-22 punya persoalan jelang laga final. Pernyataan model ini seringkali dilontarkan pelatih berbagai tim untuk mengecoh lawan.
Realitasnya Thailand di berbagai level dikenal sebagai tim jagoan turnamen level Asia Tenggara. Sudah sering terjadi mereka bermain biasa saja di penyisihan, namun intensitas permainan ditingkatkan begitu memasuki periode knock-out. Timnas Indonesia U-22 perlu mencermati hal ini, karena Tim Merah-Putih kerap tersandung di pengujung turnamen.
Â
Â
Â
(mdk/liputan6)