Thailand Raja Piala AFF, Bisakah STY Bawa Timnas Indonesia Raih Juara?
Kompetisi Piala AFF 2024 segera dimulai. Edisi ke-15 turnamen bergengsi antarnegara ASEAN ini akan berlangsung dari 8 Desember hingga 5 Januari 2025.
Kompetisi Piala AFF 2024 akan segera dimulai. Turnamen prestisius antarnegara di kawasan ASEAN ini merupakan edisi ke-15 yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 8 Desember hingga 5 Januari 2025. Sebelumnya, kejuaraan ini dikenal dengan nama Piala Tiger yang diambil dari nama sponsor, yaitu Tiger Beer, sebuah perusahaan bir asal Singapura.
Namun, pada tahun 2007, nama turnamen ini diubah menjadi Kejuaraan Federasi Sepak Bola ASEAN, dan pada tahun 2008, dikenal sebagai Piala Suzuki AFF. Selanjutnya, pada tahun 2022, nama kejuaraan ini kembali berubah menjadi Piala Mitsubishi Electric AFF. Untuk edisi ke-15 tahun ini, Piala AFF 2024 akan dibagi menjadi dua grup, masing-masing terdiri dari lima tim.
Grup A akan diisi oleh Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Timor Leste. Sementara itu, Grup B akan dihuni oleh Timnas Indonesia, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Laos. Dengan pembagian grup ini, setiap tim akan berjuang untuk meraih kemenangan dan melaju ke babak selanjutnya.
Persaingan di antara tim-tim ini diharapkan dapat menghadirkan pertandingan yang menarik dan penuh semangat. Sebagai salah satu turnamen sepak bola terpenting di Asia Tenggara, Piala AFF 2024 pasti akan menyuguhkan aksi-aksi spektakuler dari para pemain terbaik di kawasan ini.
Thailand Raja Piala AFF
Tim nasional Thailand dikenal sebagai penguasa Piala AFF karena memiliki jumlah gelar juara terbanyak. Pertanyaannya, tim mana saja yang pernah mengangkat trofi Piala AFF? Ketika membahas Piala AFF, Thailand menjadi negara yang paling dominan dalam kompetisi ini. Dengan koleksi tujuh gelar juara, mereka unggul dibandingkan negara lainnya. Tim yang dijuluki Gajah Perang ini meraih gelar pertamanya pada tahun 1996 ketika mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0 di partai final.
Setelah itu, Thailand kembali menambah koleksi gelar keduanya pada tahun 2000 dengan menaklukkan Timnas Indonesia 4-1 di final. Dua tahun kemudian, Thailand kembali menunjukkan kekuatannya dengan meraih juara setelah menyingkirkan Indonesia lewat adu penalti dengan skor 4-2 (2-2). Gelar keempat mereka diraih pada Piala AFF edisi 2014, di mana Thailand berhasil mengalahkan Malaysia dengan agregat 4-3. Trofi kelima berhasil mereka dapatkan setelah menang atas Indonesia di final edisi 2016 dengan agregat 3-2.
Gelar keenam Thailand diraih dengan mengalahkan Indonesia dengan agregat 6-2 pada edisi 2020, dan yang terakhir adalah kemenangan atas Vietnam dengan agregat 3-2. Dengan pencapaian yang mengesankan ini, tidak heran jika Thailand disebut sebagai raja Piala AFF.
Singapura, Vietnam, serta Malaysia sangat mengesankan
Selain Thailand, ada tiga negara lain yang pernah meraih gelar juara Piala AFF. Salah satu negara yang patut berbangga adalah Singapura, yang telah mengumpulkan empat gelar juara dalam turnamen ini. Mereka berhasil mengklaim trofi pertama pada tahun 1998 setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 di partai final. Selanjutnya, Singapura kembali meraih gelar juara pada tahun 2004 dengan kemenangan agregat 4-3 atas Indonesia.
Pada edisi 2007, mereka juga sukses meraih trofi ketiga setelah mengalahkan Thailand dengan agregat 3-2 di final. Gelar terakhir yang dimiliki Singapura diperoleh pada tahun 2012, di mana mereka kembali mengalahkan Thailand dengan skor 3-2 di pertandingan puncak.
Di sisi lain, Vietnam juga mencatatkan prestasi dengan dua gelar juara Piala AFF, yang diraih pada tahun 2008 dan 2018. Pada tahun 2008, Vietnam berhasil mengalahkan Thailand, sementara pada tahun 2018, mereka mengalahkan Malaysia.
Di samping itu, Malaysia juga memiliki satu gelar juara yang didapatkan pada edisi 2010, di mana mereka menang dengan agregat 4-2. Dengan demikian, Piala AFF menjadi ajang yang sangat kompetitif, di mana negara-negara Asia Tenggara saling bersaing untuk meraih kehormatan sebagai juara.
Timnas Indonesia Spesialis Runner-up
Jika Thailand diibaratkan sebagai raja Piala AFF, maka Timnas Indonesia dapat dianggap sebagai raja runner-up dalam turnamen ini. Hal ini terbukti karena tim Merah-Putih telah meraih posisi kedua sebanyak enam kali sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen tersebut. Predikat runner-up pertama Indonesia diperoleh pada tahun 2000, ketika mereka harus menerima kekalahan 1-4 dari Thailand di partai final. Selanjutnya, pada edisi 2002, Indonesia kembali takluk dari Thailand di kandang sendiri melalui adu penalti dengan skor 2-4.
Indonesia kembali mencatatkan diri sebagai runner-up Piala AFF pada tahun 2004 setelah mengalami kekalahan agregat 2-5 dari Singapura di babak final. Pada edisi 2010, tim Merah-Putih lagi-lagi harus puas berada di posisi kedua setelah kalah agregat 3-2 dari Malaysia di laga puncak. Tidak berhenti di situ, Indonesia juga merasakan pahitnya menjadi runner-up pada Piala AFF 2016 setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand di final. Terakhir, runner-up keenam bagi Indonesia terjadi setelah mereka kalah agregat 2-6 dari Thailand di partai final, menegaskan posisi mereka sebagai tim yang sering meraih prestasi kedua dalam turnamen ini.
Pembuktian STY
Setiap kali turnamen mendekat, pertanyaan yang selalu muncul adalah apakah Timnas Indonesia akan mampu mengakhiri predikat sebagai spesialis runner-up pada edisi 2024 yang sudah dekat? Beban berat dan tanggung jawab kembali menjadi tugas Shin Tae-yong beserta timnya.
Saat ini, Shin Tae-yong sudah memasuki tahun keempatnya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sebagai seorang pelatih, tentu saja ia memiliki ambisi yang tinggi. Pada Piala AFF 2020, ia berhasil membawa skuad Garuda mencapai final, meskipun harus menerima kekalahan dari Thailand. Namun, pada tahun 2022, pelatih berusia 53 tahun ini hanya mampu membawa Indonesia sampai ke babak semifinal.
Kita Pasti Bisa
Melihat dari sisi kualitas pemain, kesempatan bagi Indonesia untuk meraih prestasi semakin terbuka. Kepercayaan diri tim juga tengah meningkat setelah pencapaian luar biasa yang diraih oleh Timnas Indonesia belakangan ini. Dengan dukungan dari Generasi Emas dan sejumlah pemain naturalisasi, Tim Garuda Muda berhasil menembus semifinal dan menutup kompetisi di posisi keempat pada Piala Asia U-23 2023.
Terbaru, mereka juga membuka peluang untuk tampil di Piala Dunia 2026 setelah mengalahkan tim tangguh Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam lanjutan putaran ketiga kualifikasi. Ini menunjukkan bahwa peluang bagi pasukan Garuda untuk mencapai Piala Dunia untuk pertama kalinya semakin nyata.
Beberapa pilar kunci dari Garuda Muda seperti Rafael Struick, Rizky Ridho, Justin Hubner, Muhammad Ferarri, Pratama Arhan, dan Marselino Ferdinan telah kembali dipanggil untuk memperkuat skuad utama di Piala AFF 2024.
Namun, pelatih Shin Tae-yong (STY) perlu mempersiapkan rencana cadangan jika para pemain yang berkarier di luar negeri, khususnya di Eropa, tidak bisa bergabung karena bukan merupakan periode kalender FIFA. Oleh karena itu, mari kita dukung Indonesia untuk mengakhiri stigma sebagai spesialis runner-up. Kita pasti bisa!